Semarang, Idola 92,6 FM-Berdasarkan hasil pemantauan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) hingga 16 Juni 2025, kinerja pengadaan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan tren positif.
Yakni Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) tercatat 89,1 persen, dan tertinggi di antara pemerintah provinsi lainnya.
Kepala LKPP Hendrar Prihadi mengapresiasi Pemprov Jateng, karena sebagai salah satu provinsi pionir dalam menerapkan konsolidasi pengadaan. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Semarang, pekan kemarin.
Menurut Hendi, melalui konsolidasi yang dilakukan sejak dua tahun terakhir itu maka sejumlah belanja seperti seragam dan alat kesehatan berhasil dihemat hingga 20-30 persen.
“Kenapa ini penting, karena catatan dari hasil konsolidasi di Jawa Tengah, hampir 20-30 persen anggaran itu bisa dilakukan efisiensi. Saya berharap, langkah ini bisa menjadi contoh bagi seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah agar turut menerapkan konsolidasi,” kata Hendi.
Hendi menjelaskan, dengan menerapkan konsolidasi itu maka anggaran belanja pengadaan bisa lebih efisien dan digunakan untuk pembangunan yang lain.
“Pengadaan barang dan jasa memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Sementara Wagub Taj Yasin menyambut baik arahan dari LKPP RI.
Pemprov Jateng akan terus berupaya, untuk mendorong efisiensi pengadaan secara lebih masif.
“Tadi sudah disampaikan bahwa konsolidasi sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ucap Gus Yasin. (Bud)