Semarang, Idola 92.6 FM-Beberapa hari lalu, kita dikejutkan oleh tragedi memilukan di Kampung Cae, Banjaran, Kabupaten Bandung. Seorang ibu, Ny. EN, mengakhiri hidupnya setelah terlebih dahulu melakukan Filisida mengakhiri hidup kedua anaknya yang masih kecil. Kasus ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam tetapi juga membuka mata kita akan satu kenyataan pahit: darurat kesehatan mental di Indonesia semakin nyata dan mendesak untuk ditangani!
Filisida adalah tindakan sengaja orang tua membunuh anaknya. Korban filisida terutama terjadi pada bayi atau anak kecil, tetapi tidak terbatas pada usia tersebut.
Ironi besar muncul atas tragedi di Bandung: di tengah berbagai pembangunan fisik dan infrastruktur, ternyata layanan kesehatan mental sering kali terabaikan. Data menunjukkan, jumlah tenaga kesehatan jiwa di Indonesia masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akses layanan lebih banyak terpusat di kota besar/ sementara masyarakat di desa dan kelurahan sering tidak tahu harus mengadu ke mana.
Atas tragedi ini, anggota Komisi 9 DPR RI Netty Prasetiyani menyampaikan keprihatinannya atas tragedi di Bandung tersebut. Menurutnya, peristiwa memilukan ini menjadi “alarm” keras bagi kita semua. Ada jeritan keputusasaan yang tidak terbaca oleh keluarga, lingkungan, maupun negara. Tragedi tersebut memperlihatkan ketahanan keluarga dan lemahnya sistem perlindungan sosial dalam menghadapi kondisi darurat.
Netty menekankan pentingnya memperkuat akses layanan kesehatan mental hingga level desa dan kelurahan. Kasus ini menegaskan urgensi ketersediaan konseling krisis dan pendampingan psikososial yang mudah dijangkau khususnya bagi keluarga rentan. Menurutnya, kesehatan mental harus ditempatkan setara dengan kesehatan fisik.
Lalu, merespons tragedi di Bandung, bagaimana memperkuat akses layanan kesehatan mental hingga level desa dan kelurahan? Apa yang bisa dilakukan negara, pemerintah daerah/ hingga elemen masyarakat agar tragedi seperti yang terjadi di Bandung tidak lagi terulang?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, nanti kami akan berdiskusi dengan narasumber: Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani dan Sekretaris Daerah (sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno. (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya:
