Wagub Taj Yasin meminta penanganan TBC di Jateng lebih masif lagi.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menekankan pentingnya upaya kolaboratif dari berbagai pihak, untuk mewujudkan zero Tuberkulosis (TBC) pada 2030 mendatang.

Saat ini, capaian penanganan TBC di Jateng masih di bawah target dan perlu digenjot.

Wagub Taj Yasin mengatakan Jateng ditunjuk sebagai salah satu dari delapan provinsi, untuk menjadi proyek percontohan menuju Zero TBC 2030. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Menurutnya, tingkat kematian akibat TBC masih tinggi.

Oleh karena itu, program Jogo Tonggo perlu kembali digencarkan lagi sebab penanganan TBC mirip seperti saat pandemi Covid-19.

“Banyak pasien tidak tuntas menjalani pengobatan, bahkan ada yang mengalami resistensi obat. Karena itu program Speling harus digerakkan masif, Jogo Tonggo seperti saat kita menangani Covid-19 dulu juga perlu digencarkan,” kata Gus Yasin.

Gus Yasin menjelaskan, keberhasilan menekan kasus TBC akan berdampak besar pada pembangunan di Jateng.

“Kalau angka TBC bisa ditekan, investor akan semakin yakin pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Karena itu, kolaborasi lintas profesi dan semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan Zero TBC 2030,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar mengajak organisasi profesi dan asosiasi kesehatan, untuk bersama-sama memerkuat penemuan kasus dan pengobatan TBC.

Penggunaan teknologi x-ray portable, menjadi terobosan penting untuk memercepat deteksi TBC secara mobile di seluruh daerah. (Bud)