Semarang, Idola 92.6 FM-Tiap tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati Kesaktian Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya mengingatkan bangsa Indonesia pada tragedi kelam 30 September 1965 tetapi juga menjadi momen reflektif tentang betapa pentingnya Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Bagi generasi terdahulu, peringatan ini lekat dengan narasi mempertahankan keutuhan bangsa dari ancaman ideologi asing yang berupaya menggantikan Pancasila.
Enam dekade kemudian, tantangan yang kita hadapi tidak kalah kompleks. Jika dahulu ancaman datang dari luar, maka kini ujian justru lahir dari dalam. Praktik-praktik korupsi, intoleransi, polarisasi politik, hingga lemahnya keteladanan elite kerap kali menggerus nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa. Sejarah seakan memberi pesan bahwa kehilangan pegangan pada Pancasila dapat membawa bangsa ini ke jurang perpecahan.
Karena itu, refleksi Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar mengenang sejarah melainkan juga meneguhkan komitmen untuk menghidupi nilai-nilai Pancasila di era kekinian.
Lalu, merefleksi Hari Kesaktian Pancasila: bagaimana menguatkan nilai-nilai Pancasila di era saat Ini? Bagaimana kita memastikan Pancasila tidak hanya berhenti sebagai jargon melainkan menjadi pedoman praksis di tengah perubahan sosial, politik, dan budaya saat ini?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Prof Wasino (Akademisi dan Sejarawan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes)) dan Siswono Yudo Husodo (Tokoh Bangsa). (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya: