Semarang, Idola 92,6 FM-Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yang dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Termasuk, dari Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, yang mendukung implementasi program tersebut.
Nawal mendorong, agar layanan pengasuhan dalam program Tamasya tersebut dapat membantu meningkatkan partisipasi anak usia 0-6 tahun untuk belajar di satuan PAUD. Hal itu dikatakan saat kegiatan di Semarang, belum lama ini.
“Adanya Tamasya ini, diharapkan tadi bisa meningkatkan partisipasi aktif kasar anak usia 0-6 tahun, untuk bersekolah di PAUD” kata Nawal.
Nawal menjelaskan, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Jateng pada 2024 sebesar 47,65 persen.
Sementara, jumlah anak usia 0-6 tahun yang terlayani PAUD hanya 14 persen.
Menghadapi kondisi itu, Nawal mendorong pembentukan PAUD Emas (Berbasis Masyarakat untuk Generasi Emas), sebagai jawaban atas akses dan layanan pendidikan jenjang PAUD yang belum merata di Jateng.
Menurutnya, layanan Tamasya juga dapat diintegrasikan dengan program PAUD Emas.
Sebab, kekuatan PAUD Emas terletak pada swadaya masyarakat dalam menghadirkan layanan pendidikan untuk anak-anak usia dini.
“Yang bisa dilakukan, kita berkolaborasi dengan BKKBN dengan Tamasya, kemudian kita membentuk PAUD-PAUD Emas yang terintegrasikan dengan Posyandu. Dan ini diharapkan bisa meningkatkan layanan PAUD di Jawa Tengah,” jelasnya.
Lebih lanjut Nawal menjelaskan, berdasarkan data, saat ini jumlah PAUD di Jateng tercatat sebanyak 32.684 unit.
Terdiri dari 19.264 Taman Kanak-kanak (TK), 10.112 Kelompok Bermain (KB), 552 Tempat Penitipan Anak (TPA) dan 2.756 satuan PAUD sejenis.
Sedang total guru atau tenaga pendidik PAUD sebanyak 57.208 orang, dengan jumlah murid 911.218 anak.
“Selain ada PAUD formal, nonformal, nanti ada PAUD Emas yang ada di Posyandu, dan ada Tamasya. Paling tidak, partisipasi aktif dari anak usia 0-6 tahun untuk bersekolah, itu lebih terlayani dengan baik,” pungkasnya. (Bud)
