Masyarakat menyerbu pasar murah cabai di Pasar Legi Solo.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kelompok petani cabai “Petarung Sejati” Jawa Tengah memastikan, pasokan cabai rawit merah dalam kondisi surplus, meskipun harga sempat mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.

Ketua Petarung Sejati Jateng Sunan mengatakan para petani tetap mampu menjaga ketersediaan produksi, di tengah peningkatan permintaan dari berbagai daerah. Hal itu dikatakan saat ditemui di Pasar Legi Solo, kemarin.

Sunan menjelaskan, kenaikan harga cabai yang terjadi dalam 10-12 hari terakhir dipicu permintaan yang meningkat, termasuk dari Aceh dan sejumlah wilayah Sumatera yang terdampak bencana.

Sebelum kenaikan terjadi, harga cabai masih berada di kisaran Rp45 ribu per kilogram.

Menurutnya, kenaikan harga juga diperkuat bencana banjir di Jawa Timur yang mengganggu produksi daerah tersebut.

“Kondisi ini membuat Jawa Tengah menjadi daerah penopang utama pasokan cabai rawit merah secara nasional. Tapi di lapangan, saya jamin pasokan kita surplus untuk Jawa Tengah. Seharusnya tidak ada kekurangan, namun karena permintaan masyarakat tinggi, harga jadi ikut naik,” kata Sunan.

Lebih lanjut Sunan menjelaskan, cabai rawit merah paling banyak diproduksi di Jateng dan Jawa Timur, sementara provinsi lain cenderung menghasilkan jenis cabai rawit besar.

Guna menjaga stabilitas pasokan, “Petarung Sejati” menjadwalkan distribusi rutin setiap dua hari.

“Saya sudah instruksikan seluruh 15 kabupaten/kota anggota kami, agar setiap panen diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Tengah dulu. Saya optimis, harga cabai dapat kembali stabil dalam waktu sekitar satu minggu, dengan harapan turun ke bawah Rp60 ribu per kilogram,” jelasnya.

Sunan menegaskan komitmen kelompoknya, untuk menjaga kesejahteraan petani sekaligus menahan laju inflasi pangan.

“Petarung Sejati adalah petani tangguh yang menjaga kesejahteraan dan inflasi. Itu keunggulan kami,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPengecekan Jalur dan Stasiun Wilayah Semarang Terus Diintensifkan Jelang Nataru
Artikel selanjutnyaKubah Merapi Membesar, ESDM Ingatkan Potensi Ancaman Bencana