Walah, Cabai Masih Sumbang Inflasi di Jateng Hingga Akhir Tahun

Pedagang cabai di Pasar Johar
Pedagang cabai di Pasar Johar saat menanti pembeli datang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Hingga akhir 2023 kemarin, komoditas cabai masih menyumbang inflasi.

BPS Jawa Tengah mencatat, pada Desember 2023 kemarin laju inflasi provinsi ini mencapai 0,21 persen.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan semua daerah pencatat inflasi yang dilakukan survei mengalami inflasi, tertinggi terjadi di tiga kota sekaligus.

Ketiga kota itu ada Kota Tegal, Kota Semarang dan Kota Surakarta yang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.

Dadang menjelaskan, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Kudus sebesar 0,15 persen.

Menurut Dadang, penyebab inflasi pada Desember 2023 adalah kenaikan harga cabai merah dan bawang merah serta tarif kereta api disusul minyak goreng dan emas perhiasan.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu cabai merah sebesar 0,05 persen, bawang merah sebesar 0,04 persen, minyak goreng sebesar 0,02 persen, gula pasir sebesar 0,02 persen dan tempe sebesar 0,01 persen,” kata Dadang melalui siaran pers secara daring, Selasa (2/1).

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, meski ada komoditas penyumbang laju inflasi pada Desember 2023 kemarin tetapi ada juga penahan laju inflasi.

Penahan utama inflasi adalah penurunan harga daging ayam ras, beras, cumi-cumi dan ikan
bandeng.

Daging ayam ras memberi andil sebesar -0,04 persen, beras sebesar -0,01 persen, cumi-cumi sebesar -0,01 persen dan ikan bandeng -0,01 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2023 sebesar 2,89 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,89 persen,” pungkasnya. (Bud)