Jawa Tengah Ujicoba Sekolah 5 Hari

Ganjar Prnaowo

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera melakukan uji coba penerapan program waktu belajar selama lima hari sekolah dalam sepekan di jenjang sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa.

“Setelah melakukan kajian, kami akan melakukan uji coba di tiga jenjang pada tahun ajaran baru mendatang,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (12/5).

Ganjar menilai bahwa penerapan peralihan hari masuk sekolah dari enam menjadi lima hari sekolah itu tidak menyalahi regulasi yang berlaku.

“Syukur-syukur kalau nanti uji coba lima hari sekolah bisa dilanjutkan secara bersamaan di jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah dasar,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa penerapan lima hari sekolah tidak akan mengubah hak dan kewajiban para guru pengajar.

“Guru sertifikasi juga tidak akan kekurangan jam mengajar, sebagai syarat utama sertifikasi karena program ini hanya memadatkan jam belajar atau dengan kata lain jumlah jam belajar mengajarnya sama,” katanya.

Kendati demikian, Ganjar belum bersedia membeberkan sekolah mana saja di Jateng yang akan melakukan uji coba penerapan program lima hari sekolah itu.

Menurut Ganjar, setiap orang tua harus memperhatikan kualitas pertemuan dengan anak-anaknya di luar jam sekolah sehingga komunikasi antarkeluarga dapat berjalan baik.

“Kalau ada anak yang bersekolah selama enam hari, saya ‘mesakne’ (kasihan, red), contohnya anak saya sendiri,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa di Jakarta sudah banyak sekolah yang menerapkan lima hari sekolah, sedangkan di Ibukota Provinsi Jawa Tengah baru beberapa yang melakukannya.

Terkait dengan rencana uji coba lima hari sekolah di Jateng tersebut, Ganjar berencana menyurati bupati dan wali kota di 35 kabupaten/kota karena pengelolaan sekolah menjadi wewenang masing-masing pemerintah daerah. (Doni/IdolaFM/Photo:radarpena.com)