Bright Gas 5,5 Kg Menjadi Alternatif Non PSO

Semarang, Idola 92.6 FM – Masyarakat miskin di Indonesia kurang lebih berjumlah dua puluh juta jiwa. Jumlah ini tidak sepadan dengan kuota yang ditetapkan untuk jumlah pengguna elpiji ukuran 3 kg yang lebh sedikit.

PT Pertamina kini mengimbau masyarakat kalangan menengah agar menggunakan elpiji non PSO. Imbauan ini guna mengurangi jumlah pemakaian gas elpiji 3 kg dari masyarakat mampu.

Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang di Semarang, Senin (25/4) mengatakan elpiji 3 kg tidak hanya digunakan masyarakat miskin saja, akan tetapi juga dinikmati semua kalangan dari menengah sampai kaya. Alasannya, harga antara gas elpiji subsidi dengan non PSO cukup jauh, sehingga gas elpiji sangat diminati semua kalangan.

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk mengedukasi dan mengurangi kuota elpiji 3 kg di masyarakat, Pertamina mengeluarkan produk elpiji non Public Service Obligation (PSO) baru yakni bright gas ukuran 5,5 kg dan kemasan 220 gram. Produk terbaru dari Pertamina itu diharapkan bisa memberikan alternatif pilihan masyarakat dalam membeli elpiji non PSO.

“Dikelas BBM kan ada Pertalite dan Dexlite, lha ini kita keluarkan untuk pangsa pasar elpiji. Sebab, sampai saat ini masyarakat, tidak hanya yang miskin, kalangan menengah pakai elpiji 3 kg. Jadi, kita keluarkan produk mediumnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bright gas 5,5 kg adalah alternatif baru yang melengkapi bright gas ukuran 12 kg.

Saat ini Bright gas ukuran 5,5 kg sudah diluncurkan di sejumlah kota besar di Indonesia di antaranya Jakarta, Yogyakarta dan Semarang. Khusus untuk Kota Semarang, bright gas 5,5 kg sudah laku terjual sebanyak 2.340 tabung per 22 April 2016. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)