Cegah Narkoba Di Kalangan Pelajar, Polisi Lakukan Tes Urine

Photo: Budi Aries/Idola 92.6 FM

Semarang, Idola 92.6 FM – Polrestabes Semarang bekerjasana dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah melakukan tes urine dan sosialisasi terhadap siswa SMKN 3 Semarang baru-baru ini.

Kedatangan sejumlah aparat kepolisian ini membuat kaget ratusan siswa kelas X SMKN 3 Semarang. Siswa diperiksa pupil matanya, kemudian murid yang diindikasi menggunakan narkoba di tes urine. Hasilnya semua siswa yang dites urine negatif menggunakan narkoba.

Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat (Satbimnas) Polrestabes Semarang, Restriana Pasaribu mengatakan, pihaknya terus menggalakkan sosialisasi dan razia peredaran narkoba.

“Kegiatan operasi narkoba ini sangat efektif, di dalam mencegah peredaran narkoba. Saya berharap, anak-anak tidak terjerumus memakai narkoba,” katanya.

Ia mengungkapkan Instruksi dari Mabes Polri mengenai Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar) 2016 tersebut untuk mencegah peredaran narkoba. Maka pihaknya memfokuskan kegiatan razia peredaran narkoba kali ini ke lingkungan sekolah.

Photo: Budi Aries/Idola 92.6 FM
Photo: Budi Aries/Idola 92.6 FM

Hal itu, sekaligus untuk menyosialisasikan bahaya mengonsumsi narkoba. Menurutnya, kegiatan semacam itu dianggap efektif dalam memerangi peredaran narkoba khususnya dikalangan pelajar yang diakuinya masih rentan akan bahaya narkoba. “Hal ini semoga efektif memerang narkoba,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala SMK N 3 Semarang, Samiran mengatakan, jika siswanya terindikasi menggunakan narkoba maka pihaknya akan memintai keterangan kepada yang bersangkutan.

“Melalui guru bimbingan dan konseling kami lakukan pendekatan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, jika pengawasan anak didiknya terhadap bahaya narkoba akan sangat efektif jika ada peran dari orang tua siswa masing-masing. Oleh karena itu, pihaknya berusaha terus menjalin kerja sama dengan para orang tua siswa.

“Kami tidak pernah bosan untuk cermat terhadap kebiasaan anak di dalam sekolah. Kalau orang tua merasa pergaulan anaknya dianggap salah, maka orang tua bisa berkoordinasi dengan pihak sekolah,” terangnya. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)

Artikel sebelumnyaModa Transportasi Umum Harus Segera Dibenahi
Artikel selanjutnyaGanjar Minta Pelaksanaan Sensus Ekonomi Tidak Direkayasa