Pengembang Perumahan Terkendala Lahan Dan Harga Tanah

Semarang, Idola 92.6 FM – Pengembang Perumahan dengan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mengaku kesulitan membangun rumah murah karena beberapa kendala yang dihadapi.

Ketersediaan lahan dan harga tanah menjadi salah satu faktor untuk membuka pemukiman baru, baik untuk pembangunan rumah murah atau rumah komersial.

Dengan harga jual rumah murah Rp 116,5 juta maka pengembang harus mematok harga tanah tidak lebih dari Rp 200 ribu per meternya. Hal ini menjadi kendala bagi pengembang.

Direktur PT Hamparan Cipta Griya, Nur Widhi Wijatmiko di Semarang, Senin (2/5) mengatakan dirinya sebagai penyedia rumah murah dengan FLPP mengaku untuk pengembang rumah murah mendapatkan tanah yang ekonomis untuk berbisnis masih sulit.

“Rumah FLPP itu kan harganya Rp116,5 juta per unit. Idealnya, harga tanah sekira Rp 150 ribu per meter persegi,” tukas Widhi.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya menggarap rumah murah di pinggiran Kota Semarang yang berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Grobogan. Pasalnya, lahan di dua kawasan itu masih terjangkau dari sisi harga.

Selain itu, pihaknya menginginkan ada regulasi khusus yang memberi kemudahan kepada pengembang rumah FLPP, misalnya tentang kemudahan dari sisi perizinan. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)