Puluhan Bangunan Ambruk, 20 Orang Meninggal Akibat Gempa Di Pidie Jaya Aceh

Kondisi kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Pidie Jaya Aceh berkekuatan 6,5 SR Rabu (7/12) pagi pukul 05.03 WIB. (Photo: Istimewa)

Jakarta, Idola 92.6 FM – Puluhan bangunan roboh akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 6,5 skala ritcher (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh Rabu (7/12/16) pagi. Sementara hingga pukul 10.00 WIB, beberapa stasiun televisi nasional melaporkan jumlah korban meninggal mencapai 20 orang lebih.

“Bangunan di Kecamatan Bandarbaru Kabupaten Pidie Jaya roboh. Sebuah rumah di perbatasan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya yaitu di Kecamatan Gelumpang Tiga Kabupaten Pidie juga roboh dan menimpa penghuninya. Juga ada 1 orang luka, 10 ruko roboh, 4 rumah roboh, beberapa tiang listrik roboh di Pidie Jaya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.

Dilaporkan gempa sangat kuat dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Masyarakat panik dana berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD ada beberapa rumah dan bangunan roboh.

“Ada beberapa bangunan di Ulle Glee Kabupaten Pidie roboh. Sedangkan di Kabupaten Bireuen terdapat masjid yang rusak akibat gempa,” tambahnya.

BPBD, kata Sutopo, masih melakukan pendataan. BNPB masih terus melakukan kajian dan koordinasi dengan BPBD. Tim Reaksi Cepat BPBD sudah berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan pada masyarakat.

Sementara hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pukul 05.03.36 WIB dengan kekuatan M=6,5. Pusat gempabumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. Gempa tidak memicu tsunami.

Hasil analisis peta tingkat guncangan dari BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).

Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempabumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser.

BMKG juga mencatat, hingga pukul 05.30 WIB sudah terjadi gempabumi susulan sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesar M=4,8. (Diaz A)