Sambil Bermain, Siswa Sekolah Alam Ar Ridho Semarang Buat Museum Mini Indonesia

Semarang, Idola 92.6 FM – Siswa-siswi Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang menyuguhkan pentas seni tarian-tarian daerah, membaca puisi, bermain perkusi, angklung dan aksi lainnya dalam gelaran “Indonesia Culture”, Sabtu (10/12/16). Gelaran diikuti seluruh guru, siswa dan orang tua anak didik.

Sekolah alam yang berlokasi di Jl. Bukit Kencana Jaya Blok AA, Meteseh, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah pun di sulap menjadi warung-warung nusantara yang memperkenalkan kearifan lokal, budaya, pakaian adat, makanan khas, geografis, dan demografi masing-masing provinsi se Indonesia.

Misalnya, stand dengan nuansa Papua. Warung disulap seperti museum yang memperlihatkan replika rumah adat Papua yang terbuat dari jerami. Selain itu ditunjukan pula bentuk objek tradisi khas masyarakat Pulau Cendrawasih tersebut yaitu pesta adat bakar batu.

Secara kreatif, siswa-siswi tingkat SD-SMP Sekolah Alam Ar Ridho juga membuat replika miniatur Rumah Gadang dari Provinsi Sumatera Barat. Tak ketinggalan, replika Jam Gadang juga dibuat untuk mengenalkan cirri khas Sumatera Barat.

Jam Gadang merupakan menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti “jam besar”.

Winky Winasih, guru kelas satu tingkat SD Sekolah Alam Ar Ridho menjelaskan kreativitas yang dibuat dalam tema “Indonesia Culture” merupakan bentuk cara belajar sekolah alam.

Pengenalan secara langsung dengan membuat rumah adat, makanan khas, sampai memainkan alat music tradisional merupakan cara yang tepat untuk langsung mempelajari bentuk-bentuk kearifan lokal dari seluruh Indonesia.

“Sedikit berbeda dengan sekolah formal, ini merupakan cara belajar sekolah alam. Dengan memperkenalkan makanan khasnya (setiap daerah, red) apa, mata pencahariannya apa, sumber daya alam nya apa memang untuk memvisualisasikan gambaran kepada anak-anak. Jadi pelajaran tidak hanya diberi secara lisan bahwa makanan khas daerah Kalimantan apa, Sumatera apa? namun anak-anak langsung belajar membuatnya,” katanya di tengah-tengah acara.

Winky menjelaskan, sebelum mengenalkan provinsi-provinsi lain, siswa-siswi terlebih dahulu dikenalkan sejarah, geografis wilayah sendiri yaitu Kota Semarang.

“Sebelumnya kita perkenalkan semarang dulu seperti apa, sejarahnya, asal-usulnya, wilayahnya seperti apa, dari mana sampai mana dan siapa pemimpinnya? Kita kenalkan juga makanan khas daerah, anak-anak belajar membuat wingko babat,” urainya.

Disamping itu, siswa-siswi belajar tentang bagaimana hidup didaerah Kalimantan. Inilah pembelajaran langsung pada praktiknya yang dilakukan Sekolah Alam Ar Ridho, dan pada kenyataanya anak didik sangat antusias dalam belajar tanpa tertekan.

Selanjutnya diharapkan dengan kegiatan ini, anak-anak didik mengetahui potensi yang ada dari seluruh daerah di Indonesia. Anak-anak didik mengetahui lebih luas bahgaimana Indonesia dengan visualiasi yang mereka buat sendiri. (DAN)