Semarang, Idola 92.6 FM โ Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah mengakui pertumbuhan ekonomi di provinsi ini masih mengalami perlambatan pada awal semester II 2016.
โMelihat kondisi yang demikian ini, maka perlambatan ekonomi perlu diwaspadai,โ kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah Iskandar Simorangkir di Semarang, Senin (25/7).
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah itu dikatakan Iskandar, tidak lepas karena ada ketidakpastian ekonomi global. Ditambah lagi dari efek British to Exit (Brexit) dari Uni Eropa yang semakin menimbulkan ketidak pastian ekonomi di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Guna mencegah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah agar tidak turun, Iskandar menyarankan, agar pemerintah memercepat penyerapan APBD yang juga meliputi pemberian kredit-kredit usaha kerakyatan.
Dia menjelaskan, apabila langkah itu ditempuh dirinya yakin perekonomian di Jawa Tengah akan tumbuh positif untuk saat ini.
“Kalau bisa berjalan sesuai rencana, saya perkirakan ekonomi Jateng bisa tumbuh 5,4 sampai 5,8 persen di 2016,” imbuhnya.
Lebih lanjut Iskandar yang juga wakil ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjelaskan, dirinya optimistis jika Gubernur Ganjar Pranowo mampu memberikan kebijakan ekonomi secara masif.
Yaitu, dengan percepatan penggunaan APBD di bulan Juli-Agustus 2016, serta ditambah adanya percepatan infrastruktur yang menggunakan dana talangan. (Budi A/Diaz A/Heri CS)