Revitalisasi Sungai Banjir Kanal Timur Semarang Tunggu AMDAL

Sejumlah kerbau berendam di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) (photo: Republika)

Semarang, Idola 92.6 FM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) siap merealisasikan revitalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada 2017 mendatang.

Direktur Sungai dan Pantai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hari Suprayogi, baru-baru ini mengatakan, proyek pengerjaan fisik masih menunggu syarat administrasi yang harus dipenuhi.

“Yakni Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Land Acquisition Resettlement Action Plan (LARAP) atau Rencana Tindakan Pengadaan Tanah dan Permukiman,” kata Hari.

Selain itu, lanjut Hari, proyek belum bisa dilakukan tahun ini karena masih ada proses pembebasan lahan di sekitar bantaran Sungai BKT dan sungai daerah Pucang Gading serta Majapahit yang masih dalam satu saluran.

Menurut Hari, jika dihitung mulai dari Pucang Gading-Majapahit hingga muara di Sungai BKT maka lahan panjang wilayah yang akan dibebaskan mencapai 8 KM.

“Kalau lahan yang dibebaskan nanti itu, dari Majapahit ke muara ada 2 ribu bidang dan Pucang Gading ke Majapahit ada 4 ribu bidang,” tandasnya.

Seperti diketahui, program revitalisasi Sungai BKT direncanakan akan dimulai pada 2017 mendatang. Proyek itu akan melibatkan Pemkot Semarang, Pemprov Jawa Tengah dan pemerintah pusat dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp1,2 triliun.

Revitalisasi itu akan dilakukan, karena melihat kondisi sedimentasi sungai yang sudah memprihatinkan. Sungai terlihat mengalami pendangkalan, sehingga membuat kapasitas alur sungai menjadi berkurang.

Hal itulah yang dikhawatirkan akan menyebabkan banjir di Kota Semarang karena meluapnya sungai yang tidak mampu menampung debit air ketika musim hujan.

Selain itu , revitalisasi sungai BKT juga diharapkan membantu mengatasi permasalahan rob yang di wilayah pesisir Kota Semarang yang semakin parah dampaknya pada setiap tahunnya. (Budi A/Diaz A/Heri CS)