Semarang, 92.6 FM-Produksi kopi Jawa Tengah pada semester pertama tahun ini, jika dibandingkan periode sebelumnya dan semester kedua 2016 mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah, produksi kopi semester pertama 2016 di provinsi ini mencapai 1.800 ton dan naik di semester kedua menjadi 2.300 ton.
Ketua AEKI Jawa Tengah Moelyono Soesilo mengatakan, produksi kopi di provinsi ini mengalami penurunan tidak lepas karena faktor musim. Namun demikian, ia optimistis, jika produksi kopi di Jawa Tengah di tahun ini membaik dan kembali normal pada 2018 mendatang. Untuk saat ini atau di semester pertama tahun ini, memang diakui volume produksi kopi Jawa Tengah turun menjadi 800 ton sampai 900 ton.
“Ya memang ini efek dari cuaca sekarang, sehingga level produksi kopi turun. Awal tahun ini mulai ada peningkatan, tapi belum kembali ke level normal. Kalau perkiraan, ya normalnya nanti di 2018. Kemungkinan ekspor kopi akan normal lagi, dengan catatan sepanjang 2017 cuacanya mendukung,” kata Moelyono.
Lebih lanjut Moelyono menjelaskan, meningkatnya produksi kopi di Jawa Tengah nanti juga didukung peningkatan aktivitas panen kopi di beberapa wilayah. Karena, pada masa Lebaran kemarin banyak petani yang menunda panen dan di Juli-Agustus 2017 memulai aktivitas panen. (Bud)