Jateng Deflasi 0,51 Persen Pada Agustus 2017

Semarang, 92.6 FM-Jawa Tengah pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,51 persen. Deflasi terjadi di semua kota yang dilakukan survei biaya hidup dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, dan tertinggi adalah Kota Surakarta sebesar 1,02 persen kemudian diikuti Purwokerto sebesar 0,54 persen. Sedangkan Kota Semarang mengalami deflasi sebesar 0,48 persen, dan terendah adalah Kabupaten Kudus sebesar 0,16 persen.

Kepala BPS Jawa Tengah Margo Yuwono mengatakan komoditas yang menyumbang terjadinya deflasi terbesar adalah angkutan udara, bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan angkutan antarkota. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2017 itu memengaruhi pergerakan inflasi/deflasi di Jawa Tengah, sehingga menyebabkan deflasi sebesar 0,51 persen.

Menurutnya, kelompok bahan makanan memberi sumbangan deflasi sebesar 0,45 persen dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan sumbangan terjadinya deflasi sebesar 0,27 persen.

“Di Jateng deflasi pada Agustus 0,51 persen. Penyumbang deflasi terutama disebabkan oleh angkutan udara, bawang putih, bawang merah, cabai rawit dan angkutan antarkota. Deflasi tidak terlalu dalam, karena masih ada yang menyumbang inflasi, yaitu sektor pendidikan dan garam,” kata Margo.

Sementara itu, secara nasional terjadi deflasi sebesar 0,07 persen dan 47 kota di Indonesia mengalami deflasi. (Bud)