KPw BI Jateng Buka 3 Kantor Kas Titipan di Provinsi Ini, Alasannya Begini

Kudus, 92.6 FM-Sesuai dengan roadmap dari Bank Indonesia, sampai akhir 2017 nanti Bank Indonesia akan membuka minimal 35 Kantor Kas Titipan BI. Untuk di wilayah Jawa Tengah, dibuka di tiga daerah, yaitu di Kabupaten Kebumen, Kudus dan nantinya di Kabupaten Pekalongan.

Keberadaan Kantor Kas Titipan itu membantu Bank Indonesia, dalam menyalurkan uang layak edar kepada masyarakat. Hal itu dilakukan, karena penggunaan uang kertas di daerah pelosok ada yang bertahan sampai 15 tahun.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan, Kantor Kas Titipan BI merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam meningkatkan jangkauan layanan kas ke seluruh wilayah Indonesia. Karena, berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menjelaskan, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk melakukan pengeluaran, pengedaran dan atau pencabutan serta penarikan uang Rupiah.

Selama ini, jelas Ponco, pengelolaan uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia melalui Layanan kas Keliling secara rutin dilakukan di dalam dan luar Kota Semarang.

Menurutnya, dipilihnya Kabupaten Kudus sebagai titik Kantor Kas Titipan karena potensi ekonominya sangat besar. Dalam lima tahun terakhir ini, rerata PDRB Kabupaten Kudus sebesar 8,9 persen dan menempati urutan kedua setelah Kota Semarang.

“Perkembangan ekonomi Kudus cukup besar. Dalam lima tahun terakhir ini, PDRB-nya tercatat 8,9 persen dan nomor dua setelah Kota Semarang,” kata Ponco.

Dengan kondisi perekonoman yang tinggi di Kabupaten Kudus, lanjut Ponco, maka kebutuhan uang kartal sangat besar. Tidak hanya uang kartal, kebutuhan transaksi nontunai di Kudus juga sangat besar. Rerata, di wilayah Kudus mencapai 357 warkat dengan nilai transaksi sebesar Rp18,50 miliar per hari.

Sementara, Kepala Cabang Bank BRI Kudus Soekamto Harsono menambahkan, dengan berdirinya Kantor Kas Titipan Bank Indonesia di Kabupaten Kudus, diharapkan bisa menciptakan pelayanan kepada masyarakat di industri perbankan berjalan lebih efisien. Di samping itu, mampu memitigasi risiko kesulitan likuiditas bank, sehingga perputaran arus kas menjadi lancar.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo membuka Kantor Kas Titipan Bank Indonesia di Kudus.

Menurutnya, sebelum dibuka Kantor Kas Titipan Bank Indonesia di Kudus, perbankan di Kota Kretek harus bolak balik ke Semarang hanya untuk menyetorkan dana. Sehingga, waktunya tidak efisien serta tidak menghemat biaya.

Dengan adanya kantor Kas Titipan di Kudus sekarang, perbankan tidak kesulitan lagi, karena lokasinya cukup dekat.

“Dari segi biaya lebih hemat dibanding harus wira wiri ke Semarang. Kami yang ditunjuk BI tinggal menyiapkan ruangan khusus dengan memisahkan khasanah dan petugas khusus disiapkan dua orang,” ujarnya.

Terkait dengan jam operasional Kantor Kas Titipan Bank Indonesia, jelas Soekamto, sama dengan perbankan pada umumnya dan menyesuaikan jam layanan kantor cabang Bank BRI. Tidak hanya perbankan, masyarakat di Kudus juga bisa memanfaatkan untuk penukaran uang layak edar atau uang emisi tahun 2016. (Bud)