Mencari Sosok Birokrat Dan Politikus Negarawan

Semarang, Idola 92.6 FM-Praktik suap dan korupsi terus saja merajalela di negeri ini. Belum kelar sidang kasus mega korupsi KTP Elektronik yang merugikan negara senilai Rp2,3 triliun, publik kembali dihebohkan dengan kasus suap yang menimpa 3 petinggi PT PAL terkait penjualan kapal ke Filipina. Masih terjeratnya dugaan suap dan korupsi pada petinggi negeri dan BUMN menggambarkan kultur birokrasi di BUMN belum berubah. Kampanye zero tolerance di lingkungan BUMN tidak dibarengi dengan indikator yang jelas bagaimana capaian keberhasilan zero tolerance tersebut.

Terus merajalelanya korupsi yang dilakukan legislatif, eksekutif, hingga penegak hukum semakin menunjukkan, bangsa ini semakin krisis sosok politisi yang negarawan dan sosok birokrat yang negarawan. Negarawan merupakan orang yang tujuannya murni ingin menyejahterakan rakyatnya secara berkeadilan. Namun, merujuk pada opini pengamat ekonomi dan Politik Kwik Kian Gie di harian Kompas Senin (3/4) yang berjudul “Negarawan dan Politikus”, adanya negarawan kini dihadapkan pada political animal atau binatang politik yang menggunakan arena penyelenggaraan negara untuk kepentingan diri sendiri dengan prinsip tujuan menghalalkan segala cara, sekotor apapun.

Lantas, apa sesungguhnya yang tengah dialami bangsa ini? Benarkah kita saat ini benar-benar krisis sosok birokrat dan politikus negarawan? Pendidikan politik seperti apa yang mesti diimplementasikan untuk membenahi situasi ini? Bagaimana kita bisa keluar dari situasi ini?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni Pengamat ekonomi dan politik Kwik Kian Gie dan Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo. (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: