Peran Indonesia di Pusaran Konflik Yerusalem Yang Makin Menyulut Api Dunia

Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump seolah membakar dunia dengan pasca keputusannya yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Yerussalem pun kembali dalam pusaran konflik yang kian memanas. Para pemimpin Palestina dan Arab terus melakukan konsultasi intensif untuk mencari bentuk reaksi kolektif yang yang tepat dalam menghadapi keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa hari lalu yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Para pemimpin Palestina dan Arab melihat keputusan Trump itu mengubah paradigma bentuk konflik Arab-Israel saat ini. Yakni, dari sebatas konflik Israel-Palestina pascakesepakatan Oslo tahun 1993 kembali meluas lagi menjadi konflik Arab-Israel, seperti sebelum tercapai kesepakatan Oslo itu.

Bahkan, peta konflik politik bisa meluas lagi menjadi konflik internasional bukan sebatas konflik Timur Tengah yakni antara dunia Arab, dunia Islam, Eropa, Rusia, masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di satu pihak serta AS dan Israel di pihak lain. Perang Dunia ke-3 seolah di depan mata.

Lantas, terkait konflik Yerusalem yang kian memanas pasca pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Peran apa yang bisa dilakukan Indonesia untuk meredam ketegangan dunia? Terkait politik luar negeri, langkah apa yang bisa diambil Indonesia sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr Yon Machmudi (Pengamat Timur Tengah Universitas Indonesia) dan Dinna Wisnu PhD (Pengamat Hubungan Internasional, Direktur Atmajaya Institute of Public Policy). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: