Semarang, Idola 92.6 FM – Sejumlah agen dan pangkalan yang berada di wilayah MOR IV mendapat pemantauan dan perhatian, agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji ukuran tiga kilogram. Sebab, mayarakat biasanya memanfaatkan momentum perayaan Natal dan Tahun Baru untuk masak memasak, baik membuat kue atau masakan lainnya, guna ajang berkumpul bersama keluarga.
General Manager Pertamina MOR IV Yanuar Budi Hartanto mengatakan sebagai langkah antisipatif memantau ketersediaan BBM dan elpiji bersubsidi itu, pihaknya sudah membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas untuk memonitor kebutuhan masyarakat tersebut. Satgas itu akan mulai bertugas pada 18 Desember 2017, sampai sepekan setelah Tahun Baru.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas melon tersebut, pihaknya juga telah menggelar operasi pasar di 50 titik secara serentak di 13 kota di Jateng-DIY. Di samping itu, pihaknya juga melakukan penambahan fakultatif tabung elpiji ukuran tiga kilogram sebanyak 129 ribu tabung, yang tersebar di wilayah Jateng-DIY.
Oleh karenanya, jelas Yanuar, masyarakat diimbau tidak perlu resah dan panik dengan adanya isu kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram.
“Tidak perlu resah dan risau terjadi kekosongan stok. Suplai di Semarang aman terkendali, karena dekat dengan Tanjung Emas. Kan ada tempat pengisian elpiji di sana. Kondisi di Jateng-DIY pada umumnya lancar dan normal. Ini juga sama untuk suplai BBM. Sampai akhir tahun, baik BBM maupun elpiji aman,” kata Yanuar.
Lebih lanjut Yanuar menjelaskan, untuk menjaga pasokan elpiji di masyarakat, pihaknya menunjuk SPBU sebagai etalasi dan stabilisator harga elpiji tiga kilogram dan 12 kilogram. (Bud)