Jakarta, 92.6 FM-Listrik ternyata tidak hanya untuk menerangi rumah atau jalanan saja, tapi juga bisa menggerakan kendaraan. Baik sepeda kayuh listrik, maupun motor dan mobil listrik
Perkembangan teknologi listrik sekarang ini, ditangkap PT. PLN (Persero) dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan. Salah satunya berupa penyediaan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT. PLN (Persero) I Made Suprateka mengatakan saat ini, pihaknya sudah menyediakan 875 SPLU yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia. SPLU yang dikembangkan PLN sejak 2015 ini, bisa dijumpai di Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali dan Makassar.
Made menjelaskan, inovasi PLN ini pada awalnya hanya untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum. Misalnya untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL).
Namun, lanjut Made, seiring berkembangnya teknologi, SPLU bisa digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik. Untuk menggunakannya, masyarakat tinggal mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui payment point online bank (PPOB), anjungan tunai mandiri (ATM) dan minimarket. Caranya cukup menyebutkan ID pelanggan atau nomor kWh meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.
โHal ini sudah dipersiapkan sejak lama untuk menjawab tantangan di masa depan. Saat ini, kendaraan listrik sudah banyak bermunculan. Ini tak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi ini, PLN sudah menyiapkan SPLU dari jauh-jauh hari. Kami yakin bisa memenuhi ketersediaan SPLU dengan kualitas maksimal, apalagi daya pasok energi listrik juga banyak dipasok dari pembangkit baru yang berasal dari program 35 ribu MW,” kata Made dikutip dari rilis yang diterima Radio Idola.
Lebih lanjut Made menjelaskan, SPLU terbagi menjadi dua tipe. Pertama tipe hook yang bisa ditemui di tiang-tiang milik PLN, dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri.
SPLU tipe hook terdiri dari dua kWh meter dan setiap meter memiliki daya 5.500 VA, sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari empat kWh meter. Daya dari masing-masing kWh meter tersebut bisa ditingkatkan menjadi 11 ribu VA. Dengan kapasitas daya tersebut, SPLU mampu menyuplai listrik untuk charging kendaraan listrik yang memiliki daya bervariasi, antara kisaran 500โ2.500 Watt.
Sementara, Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jateng-DIY Hardian Sakti Laksana menambahkan, khusus di wilayah Jateng-DIY juga telah tersedia SPLU. Yakni berada di beberapa di kedua provinsi.
“Sudah ada di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dari 141 SPLU yang akan kami sediakan, saat ini baru terpasang 14 SPLU di wilayah Yogyakarta dan di Semarang ada 21 SPLU,” ujarnya.
Masyarakat bisa meminta kepada PLN untuk memasangkan SPLU di lokasi yang diinginkan, agar kebutuhan energi listriknya terpenuhi. Termasuk, charging station kendaraan listrik yang akan diletakkan di tempat parkir. (Bud)