Puluhan Mahasiswa Hukum Unnes Aksi Damai di Mapolrestabes Tolak Pembungkaman Demokrasi

Semarang, 92.6 FM-Puluhan mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendatangi Mapolrestabes Semarang, Rabu (2/8). Dengan menggunakan jaket almamater berwarna kuning, puluhan mahasiswa Unnes itu langsung membentangkan spanduk bertulis penolakan pembungkaman demokrasi kampus.

Aksi damai yang dilakukan puluhan mahasiswa Unnes itu, menyusul upaya kriminalisasi yang menimpa dua rekan mereka, Julio dan Haris. Mereka diduga melakukan pencemaran nama baik dan penghinaan kepada Unnes, karena mengkritik Menristek Dikti M. Nasir di media sosial.

Perwakilan dari YLBHI LBH Semarang Samuel Rajagukguk mengatakan, pihaknya melihat kasus yang menimpa kedua mahasiswa Unnes itu memang sudah cukup lama. Bukan hanya soal piagam yang diserahkan kepada Menristek Dikti M. Nasir saja, tetapi banyak kasus lainnya yang merugikan mahasiswa.

“Kami melakukan pendampingan kepada rekan Unnes yang dilaporkan ke polisi. Ini merupakan puncak dari beberapa kasus yang terjadi di kampus Unnes dan mahasiswa sudah mulai resah. Untuk kasus ini kami minta ada pihak ketiga yang memediasi, yaitu Menristek sendiri,” kata Samuel.

Sementara, Kasubag Humas Polrestabes Semarang Kompol Suwarna menyatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih melakukan klarifikasi. Penyidik juga belum menentukan status dari mahasiswa yang saat ini sedang diperiksa.

“Pihak kepolisian ada laporan kita tangani. Kedua pihak akan dipanggil dan dilakukan pemeriksaan. Kalau pidananya masuk, ya lanjut. Kalau mediasi, itu silakan Unnes dan mahasiswa. Karena ini pidana murni bukan delik aduan, jadi tetap lanjut,” jelasnya.

Diketahui, Menristek Dikti M. Nasir pada 6 Mei 2017 mendapat piagam sindiran tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari BEM Unnes. (Bud)

Artikel sebelumnyaMenyoroti Kinerja Legislasi yang Masih Jauh Dari Target
Artikel selanjutnyaPasar Properti di Kota Semarang Mulai Tunjukkan Tren Positif