REI Jateng Minta Pemda Ikut Tata Lahan Perumahan Agar Harga Tanah Tak Mahal

Semarang, 92.6 FM-Faktor utama yang menjadi kendala bagi pengembang untuk membangun rumah, adalah ketersediaan lahan dengan harga terjangkau. Namun, untuk di kota-kota besar, ketersediaan lahan bagi rumah tapak sudah sempit dan harganya melejit. Hal itu dikarenakan, lahan-lahan perumahan tersebut milik perseorangan dan patokan harga selalu naik tak terkendali.

Wakil Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jateng Bidang Pertanahan Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan, perlu ada keterlibatan pemda setempat dalam penentuan harga tanah di tingkat masyarakat. Khusus di Kota Semarang saja, harga tanahnya sudah sangat tinggi dan di luar jangkauan para pengembang perumahan.

Menurut Bowo, seharusnya komposisi harga tanah dari total harga jual rumah sebesar seperdelapan. Namun sekarang, sudah mencapai seperempat dari harga jual rumah.

“Masalah land banking, tiap developer selama inii berupaya sendiri-sendiri. Saat ini memang makin sulit kondisinya, makin mahal dan kadang harganya sudah tidak terjangkau. Kalau tidak difasilitasi pemerintah, bisa makin sulit bagi pengembang mendapat lahan dengan harga terjangkau,” kata Bowo.

Bowo menjelaskan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan instansi terkait ketersediaan lahan bagi perumahan. Harapannya, pemerintah daerah bisa menentukan batas atas harga tanah di zona-zona tertentu. (Bud)