Semen Indonesia Dukung Program Semen Satu Harga di Seluruh Wilayah di Indonesia

Semarang, 92.6 FM-Guna menyelesaikan disparitas harga di wilayah timur Indonesia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat kebijakan satu harga untuk semen. Karena, sampai dengan saat ini harga semen belum bisa satu harga, terutama di wilayah Papua. Sebab, informasi harga di Papua untuk satu sak semen mencapai Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta. Harga itu sangat jauh, jika dibandingkan harga satu sak semen di Pulau Jawa yang hanya Rp70 ribu saja.

Direktur Produksi dan Strategi Bisnis PT Semen Indonesia Johan Samudra mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan satu harga semen, untuk di wilayah timur Indonesia. Namun demikian, pihaknya juga meminta ada bantuan dari BUMN lainnya yang bergerak di sektor pengangkutan, misalnya PT Pelni. Sehingga, melalui program tol laut PT Pelni membantu dalam hal distribusi semen ke wilayah timur Indonesia.

Johan menjelaskan, jika sejumlah BUMN bersinergi untuk melayani wilayah timur Indonesia, maka kebijakan satu harga semen bisa tercapai.

“Semen satu harga itu kita perlu mensupportnya, terutama untuk kegiatan-kegiatan pemerintah. Kerja sama dengan Pelni supaya bisa membawa semen ke Papua menjadi murah. Kalau semua perusahaan negera ikut bergerak, distribusi semen ke wilayah timur Indonesia menjadi lebih mudah,” kata Johan.

Lebih lanjut Johan menjelaskan, untuk mewujudkan semen satu harga di wilayah Papua, mulai Agustus 2017 ini sudah ada upaya menurunkan harga di tujuh kabupaten. Di antaranya Kabupaten Jayawijaya Puncak Jaya dan Tolikara.

Upaya menurunkan harga semen di Papua itu dilaksanakan salah satu anak usaha Semen Indonesia, yaitu Semen Tonasa. Pengirimannya dilakukan dari Makassar ke Pelabuhan Pomako Timika, dan dari Timika ke Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. (Bud)