TPID Jateng Sidak Harga Cabai Rawit Merah di Relokasi Pasar Johar

Semarang, 92.6 FM-Masih mahalnya harga cabai, terutama cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Jawa Tengah/ membuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng bergerak memantau pergerakan harga. Lokasi pemantauan yang dituju adalah Relokasi Pasar Johar di komplek Masjid Agung Jawa Tengah/ Kamis (26/1) dini hari tadi.

Sejumlah pedagang cabai yang ada di pasar dilakukan pendataan, seputar pasokan cabai dan harga saat ini. Hampir seluruh pedagang cabai di Relokasi Pasar Johar mengakui, jika pasokan cabai cukup melimpah. Terutama cabai dari wilayah Jawa Timur, misalnya dari Blitar dan Madura.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, dari hasil pemantauan diketahui memang para pedagang mengurangi jumlah dagangan dari biasanya. Jika sebelum harga cabai rawit merah naik bisa memasok tiga ton sampai empat ton, saat ini hanya 600 kuintal sampai 700 kuintal saja.

Memang diakui, pengaruh musim menjadi faktor penentu berkurangnya pasokan dari sejumlah daerah sentra penghasil cabai rawit merah di Jawa Tengah. Namun, jelas Rahmat, pedagang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan cabai rawit merah terpaksa mendatangkan dari Jawa Timur. Akibatnya, harga dari petani sudah tinggi, sehingga pedagang menjual dengan harga tinggi juga.

“Memang secara siklus tahunan di Januari-Februari menjadi periode yang kurang baik bagi komoditas cabai rawit merah. Jadi, ada beberapa daerah sentra penghasil cabai yang mengalami gagal panen,” kata Rahmat.

Namun demikian, Rahmat berharap jika harga cabai rawit merah yang mencapai Rp100 ribu per kilogram merupakan harga tertinggi atau sudah mencapai puncaknya. Sehingga, dalam beberapa hari ke depan diperkirakan harga cabai rawit merah akan bisa turun. (Bud)