Ansor Kendal Ajak Komunitas Rock dan Reggae Jaga NKRI

Death Vomit, band rock asal Yogyakarta, menyerukan “Hubbul Wathon Minal Iman” dan mendukung GP Ansor menjaga NKRI di tengah aksi panggungnya yang dipadati ribuan penonton Konser Kebangsaan “NKRI Ora Didol” di Stadion Utama Kendal, Selasa (24/4/2018) malam. (Dok: Istimewa)

Kendal, Idola 92.6 FM – PC GP Ansor Kendal menggelar konser kebangsaan bertajuk “NKRI Ora Didol” Selasa (24/4/2018) malam di Stadion Utama Kendal Jawa Tengah. Acara yang digelar dalam rangka memperingati hari lahir ke-84 GP Ansor mampu menyatukan komunitas rock, reggae dengan Ansor dan Banser untuk menjaga NKRI.

Ketua PC Ansor Kendal Muhammad Ulil Amri mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan kepada komunitas rock dan reggae Kendal dan juga para band tamu. Kegiatan yang digelar ini merupakan bagian dari dakwah yang dilakukan oleh Ansor dalam mengawal keutuhan dan kerukunan NKRI. “Seperti tema yang kami usung, NKRI tidak dijual. Mari jaga bersama,” ujar Ulil Amri dalam siaran persnya kepada Radio Idola Semarang, Rabu (25/4/2018).

Sementara itu, Roy Agus, pentolan Death Vomit band rock asal Yogyakarta, mengaku bangga bisa tampil di hadapan komunitas rock dan Ansor Kendal. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa musik rock dan agama tidak perlu dibeda-bedakan. Musik rock kerap kali dipertentangkan dengan agama.

“Tapi malam ini sahabat Ansor Kendal mampu menampik anggapan itu. Komunitas musik rock di Kendal juga bisa diajak untuk tertib dan membangun NKRI,” kata Roy, usai penampilan pamungkasnya menutup konser tadi malam.

Muhammad Ulil Amri, SHI, Ketua PC GP Ansor Kendal menyapa ribuan penonton yang memadati arena Konser Kebangsaan di Stadion Utama Kendal Selasa (24/4/2018) malam. Ulil mengajak komunitas rock dan reggae bersama anggota Ansor dan Banser turut menjaga NKRI. (Dok: Istimewa)

Roy menambahkan, awal mula bandnya hadir dalam kegiatan ini karena mendapatkan tawaran dari panitia. Kelompoknya pun langsung tertarik dengan konsep yang ditawarkan. Sebab, ia sudah mengikuti kiprah Ansor dan Banser di masyarakat. Mereka tidak ekslusif dan memisahkan diri dari isu SARA.

“Saya sangat berkesan dengan kegiatan semacam ini, Ansor Kendal dan masyarakat di sini tidak membeda-bedakan musik rock dan agama. Semoga bisa dicontoh oleh komunitas-komunitas lainnya,” ujar Roy, yang memulai band rocknya sejak tahun 1995 dengan nama Jogjakarta Corpse Grinder.

Senada, Suprek, panggilan Suprihadi Negara vokalis Daun Bambu band reggae asal Kaliwungu Kendal. Dia dan rekan-rekan bandnya mengaku bangga bisa tampil dalam konser yang digelar oleh Ansor Kendal ini.

“Menurut saya kegiatan ini sangat positif. Melalui konser ini Ansor mengajak generasi muda untuk beratitude baik dan membangun bangsanya. Sama seperti spirit kami, Ansor menularkan semangat kedamaian, piss!,” aku Suprek.

Menurutnya komunitas reggae tidak seperti anggapan banyak orang yang cuma untuk hura-hura, tapi mereka juga bisa diajak untuk berpikir dan membangun gerakan. Dalam waktu dekat, tambah Suprek yang mengaku pernah aktif di IPNU, Daun Bambu akan hadir di tengah forum pengajian di Kaliwungu untuk membawakan sholawat dengan nuansa reggae.

Pengurus Ansor, anggota Banser dan penonton berfoto bersama personil Death Vomit usai perhelatan Konser Kebangsaan “NKRI Ora Didol” dalam rangka Harlah Ansor ke-84 di Stadion Utama Kendal, Selasa (24/4/2018) malam. (Dok: Istimewa)

Konser Kebangsaan merupakan rangkaian dari kegiatan memperingati harlah ke-84 Ansor. Rangkaian kegiatannya sudah dimulai dari tanggal 23 hingga 25 April 2018.

Ulil selaku ketua PC Ansor telah menginstruksikan kepada semua anggota Ansor dan Banser untuk mengenakan atributnya masing-masing dalam aktivitas keseharian para anggota. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Ansor dan Banser hadir di tengah-tengah masyarakat dengan beragam peran. Mulai dari petani, pedagang, pendidik, perangkat desa, panitia zakat, tim tanggap bencana dan lain sebagainya.

Sebelum konser kebangsaan dibuka, lebih dulu anggota Ansor, Banser dan penonton yang sudah hadir diajak bersholawat bersama Majlis Dzikir Rijalul Ansor dan kemudian dilanjut sholar Isya berjamaah di lokasi konser di stadion utama Kendal. Konser berlangsung tertib dengan pengawalan tim keamanan dari Banser dan kepolisian. (her)