Bersama Pelajar dan Warga, PLN Semarang Tanam 5 Ribu Mangrove di Pantai Kendal

Semarang, Idola 92.6 FM – Sebanyak lima ribu pohon mangrove ditanam di kawasan pesisir Pantai Kendal, Kamis (9/8) kemarin. Kegiatan penanaman mangrove di Pantai Kendal itu diinisiasi PLN Area Semarang, dan melibatkan pelajar SDN 3 Blender dan juga warga sekitar.

Manager PLN Area Semarang Donny Adriansyah mengatakan bersama dengan pelajar dan warga, pihaknya ingin melakukan konservasi lingkungan sekitar tetap lestari. Yakni lewat kegiatan penanaman lima ribu mangrove.

Penanaman lima ribu mangrove di pesisir Desa Kartika Jaya jelas Donny, adalah langkah awal dari serangkaian kegiatan Sinergi Pemberdayaan Potensi Eko Wisata Kawasan Mangrove di Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.

“Kegiatan penghijauan ini rutin kami lakukan setiap semester, dan pada kesempatan ini bersamaan dengan program CSR. Kami menanam lima ribu bibit mangrove, untuk mencegah abrasi yang mengancam permukiman Desa Kartika Jaya,” kata Donny dikutip dari rilis.

Lebih lanjut Donny menjelaskan, selain penanaman mangrove, siswa SDN 3 Bleder dan warga Desa Kartika Jaya juga diajak mengenai program 3R. Yakni reduce, reuse dan recycle atau memanfaatkan limbah yang masih bisa digunakan.

“Pentingnya menjaga lingkungan dengan mengelola sampah harus diajarkan sejak dini. PLN sangat peduli kepada kelangsungan lingkungan hidup, dan berkomitmen untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan serta memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pelajar SD di wilayah kerja PLN Area Semarang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SDN 3 Bleder Tumonjono menambahkan, dengan mengajarkan kegiatan 3R kepada seluruh siswa, bisa memberi pengetahuan berharga jangka panjang.

“Kami harap, kegiatan ini menjadi pemicu semangat anak-anak untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup. Baik lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya,” ucap Tumonjono.

Dalam acara PLN Mengajar, seluruh siswa diajak membuat kerajinan dari sampah bekas. Limbah sampah itu diolah menjadi celengan, hiasan bunga, kotak pensil, hingga miniatur truk dari bahan plastik, kain dan kardus bekas. (Bud)

Artikel sebelumnyaSoal Stunting, Kemenkes Butuh Keberhasilan Germas di Tengah Masyarakat
Artikel selanjutnyaPemprov Siapkan Cadangan Benih Jika Terjadi Puso Saat Kemarau di Jateng