BI Jateng Dorong Destinasi Wisata Religi Demak-Kudus Tak Sekadar Ziarah

Kudus, Idola 92.6 FM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Hamid Ponco Wibowo di sela membuka sarasehan “Wisata Religi di Kawasan Kudus-Demak” di pendapa Kabupaten Kudus mengatakan sejarah Islam di tanah Jawa, khususnya Jawa Tengah cukup panjang. Nilai-nilai sejarah keislaman yang panjang dan mendalam tersebut, perlu dikemas menjadi paket perjalanan wisata menarik bagi wisatawan.

Menurutnya, dari potensi wisata religi yang dimiliki kedua daerah itu bisa dikembangkan menjadi paket perjalanan wisata syariah dan menarik wisatawan datang berkunjung.

Ponco menjelaskan, meski paket wisata religi ke Demak dan Kudus sudah ada, namun orientasinya masih berkisar pada ziarah saja belum aspek religi lainnya. Misalnya kuliner halal di kedua kabupaten tersebut.

Selain itu, lanjut Ponco, minimnya aktraksi wisata religi lain juga menyebabkan warga Demak dan Kudus kurang antusias di dalam menikmati manfaat ekonomi dari kegiatan wisata ziarah tersebut. Akibatnya, wisatawan yang datang ke Demak dan Kudus tidak pernah lama menginap meskipun dalam kurun waktu lima tahun terakhir ada peningkatan jumlah kunjungan.

“Kita ingin coba mengaktifkan kembali wisata religi yang ada di Jawa Tengah. Kita lihat bahwa selama ini memang sudah jalan wisata religinya, tapi lebih banyak ke ziarah belum memanfaatkan wisata lain yang ada di Kudus dan Demak. Sehingga, lama wisatawan tinggal di Kudus dan Demak rata-rata kurang dari dua hari. Padahal, masih banyak manfaat yang kita peroleh,” kata Ponco di Kudus.

Oleh karena itu, lanjut Ponco, diperlukan adanya pemikiran dari pemangku kepentingan di kedua daerah tersebut untuk mengoptimalkan pengembangan wisata religi di Kudus dan Demak.

Sementara itu, Sekda Kudus Sudjatmiko mengapresiasi upaya dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng yang akan menggiatkan wisata religi di wilayah Kudus.

“Kekayaan yang paling berharga di Kabupaten Kudus adalah nilai-nilai budaya Kudus sangat luar biasa. Oleh karena itu, kegiatan yang diadakan BI untuk meningkatkan potensi wisata di Kudus dan menyatukan kultur budaya Kudus,” sekda Kudus.

Lebih lanjut Sudjatmiko menjelaskan, apabila upaya menggiatkan wisata religi di Kudus bisa berhasil dan tidak hanya sekadar ritual atau ziarah saja, maka akan memberikan nilai tambah bagi wilayahnya.

“Nantinya bisa dikembangkan dan menemukan titik-titik mana saja yang sekiranya bisa dikembangkan dan memiliki nilai kultur Kudusnya lebih mendalam,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaSri Puryono Minta Pemkot Perbanyak Event Wisata di Kota Lama
Artikel selanjutnyaKPU Pelihara DPT Pilgub 2018 Sampai Pencoblosan