BPS: Bawang Merah Sumbang Inflasi di Jateng

Sentot Bangun Widoyono.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan di provinsi ini dengan sentra produksi di Kabupaten Brebes. Namun kenyataan di lapangan, bawang merah kerap menyumbang laju inflasi di provinsi ini.

Sentot menjelaskan, inflasi Jateng pada November 2018 sebesar 0,24 persen dan daerah paling tinggi laju inflasinya adalah Purwokerto sebesar 0,32 persen dan terendah Kota Semarang hanya 0,21 persen.

Menurutnya, inflasi di Jateng hampir terjadi di semua kelompok pengeluaran, bahan makanan, kesehatan dan kelompok pendidikan.

Sentot menjelaskan, khusus bawang merah yang menyumbang laju inflasi pada November ini bisa dikatakan siklus tahunan. Sebab, menjelang akhir tahun ini di daerah sentra produksi bawang merah masih masuk masa tanam.

“Inflasi di November ini umumnya karena terjadi kenaikan harga bawang merah, kemudian diikuti harga BBM serta beras, telur ayam ras dan angkutan udara,” kata Sentot, Senin (3/12).

Lebih lanjut Sentot menjelaskan, bawang merah yang masuk kategori volatile food ini memang hampir setiap tahun memberi kontribusi terhadap laju inflasi di provinsi ini.

“Harus ada inovasi dan campur tangan dari pemerintah, agar bawang merah tidak terus menjadi penyumbang inflasi,” ujarnya.

Sentot menjelaskan, meskipun di Jateng terjadi inflasi, namun masih ada beberapa komoditas yang mampu meredam kenaikan inflasi. Yakni turunnya harga buah-buahan dan sayuran.

“Masih bagus, inflasi kita tetap terjaga,” pungkasnya. (Bud)