BPBD: Sampah Yang Sumbat Saluran Air Harus Segera Dibersihkan

Sejumlah mobil menerjang banjir di bundaran ex videotron Jalan Pahlawan, Senin (3/12) sore kemarin.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan hujan deras yang mengguyur beberapa daerah di provinsi ini, dilaporkan mengakibatkan banjir. Tidak hanya di Kota Semarang, tapi juga di Kabupaten Demak, Grobogan dan Kendal serta di Klaten.

Curah hujan yang mengguyur di sebagian besar wilayah di provinsi ini dengan intensitas sedang hingga lebat, dan disertai angin kencang. Akibatnya, beberapa daerah yang belum siap dengan datangnya musim hujan dan langganan banjir, akan menerima dampaknya.

Sarwa menjelaskan, banjir yang melanda kawasan perkotaan itu terjadi karena drainase atau gorong-gorong tidak baik dan penuh sampah. Hal itu juga tidak lepas dari campur tangan masyarakat, yang berperilaku membuang sampah sembarangan. Sehingga, gorong-gorong atau pintu-pintu air tersumbat tumpukan sampah.

“Pertama disebabkan karena tidak ada normalisasi drainase di perkotaan, yang kedua perilaku membuang sampah masih sembarangan. Sehingga, setiap terjadi hujan, pintu-pintu jembatan pasti penuh sampah. Ada sampah yang dibuang tidak semestinya, misalnya kasur bekas, bantal bekas, kayu dan batang bambu. Hampir di semua daerah pasti ditemukan,” kata Sarwa, Selasa (4/12).

Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, pemerintah daerah setempat melalui Dinas PSDA dan juga Pekerjaan Umum (PU) harus sigap setelah hujan reda dan banjir surut untuk melakukan pembersihan tumpukan sampah di saluran air atau di gorong-gorong. Sehingga, ketika hujan kembali turun dengan intensitas sedang atau lebat, minimal sudah bisa memerlancar saluran air.

“Dinas PSDA dan PU harus cepat turun pada saat selesai hujan dan banjir surut, untuk membersihkan sampah di pintu air atau gorong-gorong. Supaya, air bisa lancar kembali,” pungkasnya. (Bud)