Pemprov Bahas Rekayasa Cuaca Bareng BMKG dan BNPB

Rumah pompa di Kaligawe
Pj Gubernur Jateng saat melihat skema rumah pompa di Kaligawe.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah membahas soal rekayasa cuaca, bersama BMKG dan BNPB guna mengurangi dampak cuaca ektrem.

Modifikasi atau rekayasa cuaca diperlukan, karena di wilayah Jateng masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan koordinasi dengan BNPB dan BMKG dilakukan, terkait penanganan dan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem di Jateng. Pernyataan itu dikatakan usai melakukan peninjauan lokasi banjir di Semarang, kemarin.

Menurutnya, beberapa daerah di Jateng yang menjadi perhatian adalah wilayah Pantura di antaranya Kota Semarang dan Kabupaten Demak serta Kabupaten Pekalongan karena bencana banjir sudah terjadi di daerah tersebut.

Selain itu, lokasi rawan longsor yang perlu diperhatikan di antaranya di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo serta Pemalang.

“Satu minggu ke depan cuaca ekstrem masih perlu kita antisipasi. Insyaallah ada upaya seperti rekayasa cuaca yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG. Rencananya, hari ini BNPB datang dan akan melakukan rapat juga dengan BMKG terkait kebutuhan yang diperlukan daerah dan juga upaya rekayasa cuaca, sehingga intensitas curah hujan bisa ada pengalihan,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, terkait kondisi banjir di Kota Semarang secara umum sudah banyak lokasi yang surut.

Terdapat 38 pompa di Kota Semarang terdiri 10 pompa milik BBWS, 17 pompa milik Pemkot Semarang dan satu pompa air milik Pemprov Jateng.

Seluruh pompa tersebut berfungsi normal saat curah hujan dengan intensitas lebat mengguyur Kota Semarang.

“Kemarin sempat viral Semarang seperti lautan. Sekarang sudah surut, dan tadi pengungsi juga sudah ada yang kembali ke rumah. Seluruh pompa normal, cuma karena curah hujan yang tinggi dan ditambah banjir rob,” pungkasnya. (Bud)