Dinkes Jateng Sebut Dukun Bayi Makin Berkurang Jumlahnya

Semarang, Idola 92.6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat, pada Juli 2018 ada 227 kasus kematian ibu. Namun, berdasarkan program dari 5NG, yaitu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng berhasil menurunkan angka kematian ibu sebanyak 14 persen atau 88,58 per 100 ribu kelahiran.

Kepada Dinkes Jateng dr Yulianto Prabowo, M.Kes mengatakan capaian itu melampaui batas dari target yang ditetapkan SDGs, yaitu tiga persen per tahun atau 90 per 100 ribu kelahiran.

Menurutnya, jika pada waktu dulu banyak masyarakat menggunakan jasa dukun bayi, maka sekarang sudah mulai berkurang.

Bahkan, jelas Yulianto, keberadaan para dukun bayi sekarang jika sudah berkurang. Terutama, tidak adanya regenerasi dari dukun bayi.

Selain itu, masyarakat juga sudah bergeser pola pikirnya dan lebih banyak memanfaatkan tenaga bidan untuk membantu proses persalinan.

“Dukun bayi di Jateng masih ada, cuma jumlahnya semakin berkurang. Mungkin karena usia sudah sepuh, dan generasi yang baru ini kan tidak ada dukun bayi baru. Kalau bidan baru banyak,” kata Yulianto baru-baru ini.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, dengan makin banyak masyarakat menggunakan jasa bidan desa, menunjukkan kualitas kesehatan makin meningkat. Sehingga, upaya menurunkan angka kematian ibu maupun bayi bisa berhasil.

“Makin banyak masyarakat yang paham tentang kesehatan ibu hamil, itu juga menjadi faktor menekan angka kematian ibu,” pungkasnya. (Bud)