Kapolda: Kalau Ada Seorang Anggota Polisi Razia Sendirian, Masyarakat Patut Curiga

Semarang, Idola 92.6 FM – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono meminta kepada masyarakat, agar berhati-hati saat melintas di jalan. Terutama, jalanan yang sepi dan jauh dari keramaian. Karena, pelaku kejahatan akan memanfaatkan lokasi sepi untuk melakukan tindak kejahatan.

Bahkan, ia juga mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan adanya seorang polisi yang melakukan pemeriksaan atau razia sendirian di jalan.

“Kalau razia resmi dari kepolisian itu, selalu dilengkapi dengan mobil polisi dan tanda pemberitahuan ada kegiatan kepolisian,” kata kapolda.

Pernyataan kapolda itu diungkapkan, ketika gelar perkara kasus begal dengan modus berpura-pura menjadi anggota polisi dan melakukan pencegatan di jalan.

Menurut kapolda, dari hasil laporan masyarakat dan adanya laporan korban, Jajaran Direktorat Reskrim Umum Polda Jateng menangkap jaringan penjahat jalanan atau yang dikenal dengan sebutan begal berjumlah tersangka mencapai 10 orang.

Mereka merupakan tiga kelompok yang berbeda, dan sudah melakukan serangkaian aksi perampokan di jalur pantura.

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menjelaskan, ketiga kelompok begal tersebut tidak saling mengenal satu dengan yang lain. Satu di antaranya dikenal dengan sebutan kelompok Palembang-Lampung.

“Itu di wilayah mulai dari pantura Lamongan, Jawa Timur sampai ke Batang dan Pekalongan serta Slawi baru masuk ke Bandung, Jawa Barat. Mereka melakukan dengan menyaru sebagai seorang petugas polisi. Sasarannya sudah jelas, sudah diketahui, yaitu mobil boks yang diperkirakan memuat barang-barang berharga,” kata kapolda saat gelar perkara di Mapolda, Rabu (1/8).

Kapolda menjelaskan, sasaran dari para pelaku begal itu adalah kendaraan roda empat jenis mobil boks. Sebab, mobil boks tersebut diperkirakan membawa barang-barang yang mudah dijual.

Dari hasil kejahatan para pelaku tersebut, jelas Condro, total kerugian para korbannya mencapai Rp1,6 miliar. (Bud)