Konflik Sosial Berbasis Agama Harus Diantisipasi, Ini Kata Jokowi

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepada 5.711 tokoh agama dan penyuluh agama se-Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo meminta agar mewaspadai potensi konflik sosial yang berlatar belakang agama. Pernyataan itu dikatakan Jokowi, saat menghadiri silaturahim tokoh agama dan penyuluh agama di Lapangan Simpang Lima Semarang, Sabtu (14/4).

Menurutnya, Indonesia adalah negara besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki 714 suku bangsa dan lebih dari 1.100 bahasa lokal. Bahkan, Indonesia juga memiliki adat istiadat berbeda-beda dan tersebar di lebih dari 17 ribu pulau.

Oleh karena itu, jelas mantan gubernur DKI tersebut, masyarakat Indonesia harus bisa mengantisipasi munculnya potensi konflik sosial yang berakarkan pada agama.

“Koflik sosial dengan akar agama harus tetap terus kita waspadai, terus kita antisipasi. Hal inilah yang sekali lagi harus menjadi perhatian kita bersama, karena Indonesia adalah negara besar,” kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, sebagai negara besar, Indonesia juga menjadi sorotan dunia karena keanekaragamannya. Baik suku, agama dan budayanya. Sehingga, dengan kemajemukan yang dimiliki tersebut bisa terjaga kalau masyarakatnya penuh dengan toleransi dan kerukunan.

“Saya berterima kasih karena Indonesia memiliki tokoh agama yang selalu mengajarkan toleransi, persatuan, kerukunan, persaudaraan dan mengedepankan dialog dengan kesabaran,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut mantan wali Kota Surakarta tersebut, pemerintah menaruh hormat kepada para tokoh dan pemuka agama di Tanah Air yang telah berperan di dalam menjaga persatuan, kesatuan, persaudaraan dan kerukunan umat beragama di Indonesia. (Bud)