Menuju Satu Data, Mungkinkah Itu Bisa Dicapai dan Dari Mana Mesti Memulainya?

Semarang, Idola 92.6 FM – Setiap negara memiliki fungsi to protect (melindungi), to regulate (menyusun regulasi) dan to serve (melayani). Dalam upaya melindungi dan menyusun regulasi itu, setiap negara memerlukan dukungan data. Sebab melalui sebuah data yang valid dan benar, akan menjadi sebuah kebijakan yang efektif dan efisien. Artinya, kucuran dana betul-betul tepat sasaran.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman menyatakan, pengumuman pemerintah tentang koreksi data luas lahan padi dan produksi beras merupakan langkah tepat dan perlu diapresiasi. Apalagi, pemerintah berani mengambil langkah awal dengan perbaikan data komoditas beras yang sarat unsure ekonomi, sosial, budaya dan politik.

Menurut Adhi yang juga anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan, langkah ini merupakan bagian dari revolusi data. Diharapkan langkah ini menjadi contoh perbaikan data di semua sector untuk dasar perbaikan kebijakan. Di era digital, keterbukaan dan Revolusi Industri 4.0, ketepatan data merupakan keniscayaan untuk kepentingan semua pemangku kepentingan.

Lantas, menuju satu data, mungkinkah itu bisa dicapai dan dari mana mesti memulainya? Upaya apa yang mesti dilakukan untuk mewujudkannya? Apa sesungguhnya tantangan terbesar kita terkait dengan problem ini?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Indrayana (Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) dan M. Habibullah (Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS). (Heri CS)

Berikut diskusinya: