Sambut Hari Pelanggan, PLN Beri Layanan Kian Benderang

Semarang, Idola 92.6 FM – Menyambut Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2018, PLN Distribusi Jawa Tengah-DIY menyapa pelanggan dan stakeholders yang ada di wilayah kerjanya. Kegiatan tersebut juga dilakukan serentak di seluruh unit PLN se-Indonesia.

Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan PLN Distribusi Jateng-DIY Hardian Sakti Laksana mengatakan kegiatan menyapa pelanggan di Hari Pelanggan Nasional itu bertujuan, untuk menjalin hubungan baik sekaligus mengapresiasi para pelanggan yang selama ini menggunakan layanan PLN.

Dengan mengusung tema “Senyum Pelanggan Indonesia Benderang”, jelas Sakti, kegiatan “Sapa Pelanggan” tahun ini dilakukan dengan mendengarkan langsung suara pelanggan dan mengunjungi serta menyosialisasikan keselamatan instalasi listrik pelanggan.

Menurutnya, momen yang sangat baik itu merupakan kesempatan bagi PLN untuk meningkatkan kedekatan atau engagement perusahaan dengan pelanggan. Dengan mendengarkan suara pelanggan, diharapkan PLN bisa lebih memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pelayanan.

“PLN sebagai salah satu BUMN besar di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 11 juta di wilayah Jateng-DIY dan 69 juta secara nasional, sudah sepatutnya PLN terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Ini adalah bentuk kepedulian dan apresiasi kepada pelanggan,” kata Sakti dikutip dari rilis.

Sementara, Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Acim Dartasim menyambut baik kunjungan dari PLN Distribusi Jateng-DIY di Hari Pelanggan Nasional tahun ini.

Menurutnya, ada beberapa keluhan masyarakat terhadap PLN yang diterima Ombudsman. Dari keluhan tersebut, selalu mendapat respon penyelesaian yang cepat.

“Terima kasih PLN untuk respon cepatnya, dan pertahankan nyala terus,” ujarnya.

Terpisah, di Hari Pelanggan Nasional tahun ini PLN Distribusi Jateng-DIY memberi apresiasi terhadap salah satu atlet berprestasi dan sudah berusia lanjut dengan pemberian apresiasi berupa bebas pembayaran rekening listrik selama satu tahun. Dia merupakan atlet lari berusia 80 tahun yang berprofesi sebagai tukang becak, dan saat ini tinggal di daerah Salatiga. (Bud)

Artikel sebelumnyaDinkes Jateng Kirim Tim Kesehatan ke Lombok Bantu Atasi Persoalan BAB Sembarangan
Artikel selanjutnyaGanjar-Yasin Siap Tuntaskan Persoalan Kemiskinan di Jateng