Diterjang Banjir, Pertamina Salurkan Bantuan Untuk Kudus dan Pekalongan

Senior Supervisor CSR & SMEPP MOR IV Ujang Supriadi (dua dari kiri) menyerahkan bantuan di posko BPBD Kabupaten Kudus di Desa Jati Wetan dan posko BPBD Kabupaten Pekalongan di Kecamatan Wiradesa. (Foto: ISTIMEWA)

Semarang, Idola 92.6 FM – Banjir yang melanda Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pekalongan beberapa hari ini, menyita simpati dari sejumlah pihak. Termasuk Pertamina MOR IV yang menyerahkan bantuan untuk kedua daerah tersebut, berupa 1,5 ton beras, 70 dus mi instan, 70 dus air mineral, perlengkapan balita dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.

Penyerahan bantuan dilakukan Senior Supervisor CSR & SMEPP MOR IV Ujang Supriadi, di posko BPBD Kabupaten Kudus di Desa Jati Wetan dan posko BPBD Kabupaten Pekalongan di Kecamatan Wiradesa.

Unit Manager Comm & CSR Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan bantuan yang diberikan itu, diharapkan bisa memberikan manfaat dan meringankan beban masyarakat, yang saat ini berada di posko-posko pengungsian.

Menurutnya, Kabupaten Pekalongan dan Kudus merupakan wilayah yang paling terdampak karena banjir.

Berdasarkan informasi dari BPBD, jelas Andar, pengungsi yang berada di posko BPBD di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan berjumlah 800 orang. Sedangkan di posko BPBD Kudus di Desa Jati Wetan, terdapat 207 orang yang mengungsi.

“Bantuan yang berikan merupakan bentuk dari tanggung jawab Pertamina kepada lingkungannya. Maka sudah seharusnya, Pertamina MOR IV berupaya untuk turut meringankan beban warga yang mengalami musibah Banjir di wilayah Pekalongan dan Kudus,” kata Andar dikutip dari rilis.

Andar lebih lanjut menjelaskan, bantuan sosial ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan bentuk komitmen Pertamina terhadap masyarakat.

“TJSL dilaksanakan dan diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang meliputi berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, infrastruktur, lingkungan, pemberdayaan masyarakat, manajemen bencana, maupun bantuan khusus. Ini merupakan komitmen Pertamina dalam pelaksanaan” ujarnya.

Sementara, salah satu petugas BPBD Kabupaten Pekalongan, Nidom menyatakan, hingga saat ini masih banyak pengungsi yang bertahan di posko-posko pengungsian. Hal itu dilakukan, karena kondisi banjir yang sampai saat ini belum surut.

“Khusus wilayah (Pekalongan) selatan sudah mulai surut, namun untuk wilayah (Pekalongan) utara banjir masih terhitung tinggi. Jumlah pengungsi di posko utama mencapai 700 orang jiwa, dan banyak pula pengungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian,” ucap Nidom. (Bud)

Artikel sebelumnyaDirjen PAS: Perlu Solusi Untuk Atasi Over Kapasitas Lapas di Indonesia
Artikel selanjutnyaKPU Mulai Rakit Kotak Suara Pemilu 2019