Ganjar: Pelatihan Kebencanaan Perlu Diterapkan di Sekolah

Para siswa SMA/SMK di Kabupaten Brebes mendapat pelatihan tentang evakuasi korban bencana alam, dengan disaksikan langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ancaman kebencanaan di provinsi ini cukup banyak, mulai dari bencana tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan sebagainya.

Dengan cukup banyaknya ancaman kebencanaan yang ada di Jateng, pemprov menginginkan ada edukasi kepada para siswa lewat pelajaran di sekolah. Hal itu meniru pola yang dilakukan pemerintah Jepang terhadap warganya, khususnya di daerah rawan bencana.

Ganjar menjelaskan, dua kali dalam setahun setidaknya para siswa SMA/SMK di provinsi ini menerima pelatihan tentang kebencanaan di sekolah. Dengan pembekalan kebencanaan yang diselipkan dalam setiap pelajaran, diharapkan bisa meminimalkan korban bencana.

Menurutnya, dengan melibatkan dan mengajarkan pelatihan kebencanaan kepada siswa SMA/SMK itu akan memudahkan menularkan ilmunya kepada keluarga dan saudara di rumah.

Ganjar menjelaskan, tanpa harus menunggu perintah dari Presiden Joko Widodo yang ingin memasukkan kebencanaan masuk kurikulum, maka Jateng ingin menjadi provinsi percontohan. Sehingga, simulasi tentang penanganan kebencanaan diperagakan dengan melibatkan pihaknya sekolah dan instansi yang berkompeten tentang bencana.

“Bahwa pendidikan kebencanaan bisa dilakukan dengan cepat, dan sederhana. Kita jangan sendirian, bisa ajak PMI, BPBD, Tagana, SAR dan polisi. Nah, dari situlah kemudian kita bisa mengajarkan dan mengedukasi serta mereka merasakan langsung apa yang dilihat. Kita berharap, ini bisa terintegrasi menjadi sikap nantinya,” kata Ganjar, Jumat (18/1).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, khusus untuk wilayah-wilayah di Jateng rawan dengan bencana, maka pelatihannya akan lebih intensif lagi. Sehingga, akan memunculkan kesiapsiagaan masyarakat di dalam menghadapi bencana.

“Kegiatan pelatihan kebencanaan ini diharapkan bisa terinternalisasi dalam sikap siswa, bagaimana memitigasi bencana dan ikut terlibat dalam operasi kemanusiaan,” tandasnya. (Bud)