Kalah Pamor Dengan Angkor Wat, Menpar Inginkan Candi Borobudur Diperbanyak Atraksi Seni Budaya

Semarang, Idola 92.6 FM – Semua orang sudah mengenal jika Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia, dan menjadi kebanggaan Jawa Tengah serta Yogyakarta. Namun, citra dari Borobudur belum mampu menandingi Angkor Wat yang ada di Kamboja. Padahal, keduanya sama-sama menjadi keajaiban dunia dan merupakan tempat ibadah umat Budha.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan dari sisi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung setiap tahunnya, Candi Borobudur kalah bersaing dengan Angkor Wat. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Candi Borobudur setiap tahunnya, tidak kurang dari 250 ribu orang. Sedangkan Angkor Wat, bisa dikunjungi 2,5 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya.

Menurutnya, yang menjadi perbedaan mendasar dari jumlah wisatawan antara Angkor Wat dengan Candi Borobudur adalah soal aksesbilitasnya.

Arief menjelaskan, akses ke Candi Borobudur untuk wisatawan mancegara yang paling dekat adalah bandara di Yogyakarta. Namun, saat ini bandara tersebut sudah over kapasitas dan tidak bisa membuka jalur penerbangan baru. Sehingga, dengan pembangunan bandara baru di Kulonprogro, Yogyakarta itu diharapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan.

Sedangkan akses dari Jateng yang menuju Candi Borobudur, lanjut Arief, belum bisa diharapkan. Harapan satu-satunya adalah, pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta bisa segera dilakukan.

“Jumlah kunjungan wisatawan ke Borobudur itu hanya sekitar 250 ribu, baik yang langsung maupun indirect. Kalau indirect itu melalui Bali atau Jakarta. Sementara, jumlah kunjungan wisatawan ke Angkor Wat itu 2,5 juta, 10 kali lipat. Borobudur itu tidak kalah dengan Angkor Wat, yang kalah aksesibilitasnya. Bandara kita di Yogya sudah overloaded. Kelemahan kita memang di akses,” kata Arief saat ke Semarang belum lama ini.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, apabila akses menuju ke Candi Borobudur dari Jateng maupun Yogyakarta sudah siap, maka tahap selanjutnya adalah memerbanyak atraksi seninya.

“Wisatawan yang datang jangan cuma melihat saja, tapi suguhi mereka atraksi budaya. Tidak harus masuk ke kompleks candi, tapi bisa juga memberdayakan desa wisata di sekitar Candi Borobudur,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaApa yang Membuat Indeks Demokrasi Kita Masih Dalam Kategori Demokrasi yang Cacat?
Artikel selanjutnyaGanjar Pastikan Pembangunan Tol Semarang-Demak Sesuai Jadwal