Kembangkan Budidaya Lalat Hitam, PLN Ikut Atasi Persoalan Mahalnya Pakan Ikan di Banyumas

Gubernur Ganjar Pranowo (kiri) didampingi Manager PLN UP3 Purwokerto Armunanto (kanan) saat menyerahkan bantuan budidaya lalat tentara hitam kepada warga di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas.

Semarang, Idola 93.6 FM – Menyiasati mahalnya harga pakan ikan dan unggas yang makin mahal, perlu ada inovasi untuk tetap bertahan bagi para peternak. Sehingga, upaya pengembangan dan budidaya lalat tentara hitam bisa menjadi solusi bagi para peternak unggas dan ikan.

Inovasi dari PLN UP3 Purwokerto melalui program corporate social responsibility (CSR) tersebut, mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri peluncuran lokasi wisata Taman Angkruk Logawa di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kamis (17/1) kemarin.

Menurut Ganjar, dirinya mengapresiasi bantuan dari PLN dan berbagai pihak yang telah peduli terhadap pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.

Ganjar menjelaskan, dengan semakin banyak perusahaan yang menyalurkan bantuan sosial untuk pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, bisa ikut membantu tugas pemerintah. Terutama, dalam upayanya menyejahterakan masyarakat.

“Semoga, semakin banyak lagi yang memberikan dan ada keberlanjutannya. Sehingga, masyarakat bisa semakin mandiri dan warga miskin bisa terentaskan. Pendidikan warga juga semakin ditingkatkan, sebagaimana cita-cita warga Sunyalangu ini,” kata Ganjar dikutip dari rilis.

Sementara, Manager PLN UP3 Purwokerto Armunanto menambahkan, pengembangan lalat tentara hitam terbukti efektif untuk memproduksi pakan ikan dan unggas.

“Larva dari lalat tentara hitam yang dihasilkan dari penguraian sampah organik inilah, yang diambil sebagai pakan ikan dan unggas. Kami berharap, para siswa Sekolah Kader Desa Brilian di sini bisa dikembangkan ke masyarakat,” jelas Armunanto.

Lebih lanjut Armunanto menjelaskan, bantuan CSR ini bisa menjadi stimulan untuk pengembangan budidaya lalat tentara hitam secara lebih luas di Banyumas. Dengan modal lalat tentara hitam dan tempat budidayanya, masyarakat bisa mengolah sampah organik dan menghasilkan pakan ikan serta unggas alternatif.

“Kami berharap, nantinya program ini bisa berjalan di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas. Sehingga, permasalahan tingginya biaya pakan ikan dan unggas bisa teratasi,” ujarnya.

Selain itu, jelas Armunanto, pengembangan budidaya lalat tentara hitam juga bisa menjadi salah satu solusi pemecahan masalah sampah di masyarakat. Karena, permasalahan sampah sangat serius yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di Banyumas saat ini. (Bud)

Artikel sebelumnyaCegah Stroke Sejak Dini Dengan Hindari Gaya Hidup Tak Sehat
Artikel selanjutnyaBanjir Kebumen, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan Elpiji Lancar