Cegah Stroke Sejak Dini Dengan Hindari Gaya Hidup Tak Sehat

Dokter Spesialis Saraf RS Siloam Semarang, Elta Diah, sedang menjelaskan risiko penyakit stroke yang mulai diderita usia muda di Patra Convention and Hotel Semarang, Jumat (18/1).

Semarang, Idola 92.6 FM – Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ungkapan tersebut memang relevan, untuk upaya pencegahan terhadap seseorang yang rentan terkena stroke. Terutama, yang memiliki riwayat hipertensi, diabetes militus dan kolesterol serta penderita penyakit jantung karena memiliki potensi lebih besar terkena stroke.

Dokter Spesialis Saraf RS Siloam Semarang Elta Diah Pasmanasari mengatakan belakangan ini, muncul kecenderungan dan pergeseran usia risiko terkena stroke. Jika sebelumnya stroke hanya menyerang orang lanjut usia, maka sekarang ini yang terkena justru kebalikannya.

Menurutnya, orang dengan usia masih muda rerata 30 tahunan juga mulai rentan terkena stroke. Mulai stroke ringan hingga berat.

Elta menjelaskan, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa memicu seseorang terkena stroke. Hal itu tidak bisa dipungkiri, karena pengaruh moderinitas yang memanjakan seseorang tidak perlu banyak bergerak dan menawarkan makanan siap saji.

Oleh karena itu, perlu sejak dini melakukan upaya pencegahan stroke secara mudah. Sehingga, jika diketahui ada faktor risiko stroke bisa cepat diatasi.

“Yang paling gampang kita sebut dengan tiga O. Yaitu olahraga, olah seni dan olah batin. Dengan berolahraga bisa mengurangi dan mencegah penyakit tidak menular, kalau olah seni itu lebih kepada penyaluran hobi untuk menghindari stres. Dan yang terakhir adalah olah batin, dengan rajin mendekatkan diri kepada Tuhan. Itu adalah gaya hidup untuk menghindarkan risiko stroke, di samping menjaga pola makan,” kata dr Elta di Patra Convention and Hotel Semarang, Jumat (18/1).

Sementara, Corporate Communication and Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo menambahkan, pihaknya sebagai perusahaan asuransi terbesar di Tanah Air juga konsen terhadap penyakit tidak menular yang semakin berkembang seiring perubahan perilaku gaya hidup masyarakat.

Menurutnya, penyakit tidak menular menjadi penyebab 73 persen kematian di Indonesia. Satu di antara penyakit tidak menular yang mematikan adalah stroke.

Oleh karenanya, jelas Nini, pihaknya menawarkan produk asuransi yang bisa memberi jaminan kepada nasabahnya. yakni lewat produk PRUCitical Benefit 88, yang diharapkan bisa memberi perlindungan perawatan selama di rumah sakit.

“Nasabah bisa memanfaatkan uang perlindungannya untuk membantu biaya pengobatan rumah sakit, dan juga biaya hidup. Sehingga, produk ini tidak mengganggu perencanaan keuangan keluarga,” ucap Nini. (Bud)