Konsumsi BBM di Jateng naik 9 Persen

Semarang, Idola 92.6 FM – Jumlah konsumsi bahan bakar minyak jenis gasoline di wilayah Jawa Tengah dan DIY mengalami peningkatan 9 persen selama libur natal dan tahun baru.

General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian mengatakan, Jumlah ini masih lebih rendah dari prediksi awal yakni sebesar 12 persen. Menurutnya peningkatan terbanyak terjadi di jalan tol yang mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan tahun kemarin

“konsumsi gasoline hingga saat ini naik 9 persen, tadinya kita prediksi 12 persen. Namun kenaikan paling banyak terjadi di Tol, naik 220 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya di sela kunjungan Management Walkthrough di Integrated Fuel Terminal Semarang (Pengapon) pada Senin (30/12)

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di jalur tol, pihaknya kini menambah stok di tujuh SPBU yang ada di tol dari 2-3 mobil tangki menjadi 4-5 mobil tangki.

Sementara itu Direktur Human Capital Pertamina, Koeshartanto mengatakan, pihaknya memastikan stok BBM untuk masyarakat selama libur natal dan tahun baru ini tercukupi. Selain itu untuk menjaga kualitas layanan maka seluruh tim satgas Nataru Pertamina MOR IV 2019-2020 diwajibkan memeriksakan kesehatannya sebelum bertugas melalui aplikasi “Fit To Work”.

“Semua petugas harus sehat, team worknya dijaga, tekhnologi dimanfaatkan, prosedur dijaga, kehatan dan keselamatan itu harga mati,” ungkapnya.

Menurutnya program yang dinamakan “Fit To Work” ini juga diperuntukkan bagi seluruh pekerja, mitra kerja serta kontraktor Pertamina yang bertugas di posko satgas tersebut. Begitu pula dengan Awak Mobil Tangki (AMT) yang akan mengirim BBM & LPG serta yang menunggu giliran juga harus diperiksa kesehatannya sebelum bertugas.

“Lelah atau fatigue merupakan salah satu penyebab kecelakaan kerja yang sering dijumpai. Namun, lelah atau fatigue dapat dihindari bila sebelumnya telah diperiksa kesehatannya dan tidak melebih jadwal kerja yang telah ditentukan”, ujar Koeshartanto.

Ia menambahkan, setiap pagi atau sebelum jadwal shift dimulai, para pekerja wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan yang meliputi anamnesa keluhan secara umum, pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan, alkohol test, romberg test (tes keseimbangan) dan khusus bagi para pengendara (driver) ditambahkan test konsentrasi. Jika dari hasil tes kesehatan tersebut terbukti seorang pekerja Pertamina tidak fit maka untuk sementara pekerja tersebut diistirahatkan sesuai rekomendasi dokter yang memeriksa.

“Mobil tangki ini kan barang berbahaya yang bergerak, jadi kami ingin pastikan para pengemudi dilakukan fit to work. Ini hal sepele yang harus dijaga jangan sampai lengah,” pungkasnya. (wid/tim)