Lebaran, BI Minta Masyarakat Waspada Peredaran Upal

Seorang menunjukkan uang pecahan kecil yang akan dipakai di hari raya.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu. Terutama, yang memanfaatkan kelengahan masyarakat dalam rangka memersiapkan kebutuhan Lebaran.

Peredaran uang palsu di tengah masyarakat, jelas Soekowardojo, bisa ditemukan di momentum-momentum tertentu. Selain momentum pesta demokrasi, juga perayaan hari-hari keagamaan dimanfaatkan para pengedar uang palsu untuk beraksi.

Menurutnya, sepanjang Januari hingga April 2019 kemarin pihaknya mendapatkan 1.029 lembar uang palsu. Kebanyakan adalah pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu.

Soekowardojo menjelaskan, masyarakat terutama para pedagang bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu itu. Di antaranya, dengan selalu melakukan pengecekan uang yang diterima dari pembeli ketika melakukan transaksi.

“3 D itu penting. Dilihat, diraba dan diterawang. Lakukan transaksi di tempat terang jangan di malam hari, serta jangan terburu-buru. Kalau kita sudah dapat uang palsu, maka kita yang rugi karena uang palsu tidak bisa ditukarkan di perbankan,” kata Soekowardojo belum lama ini.

Soekowardojo lebih lanjut menjelaskan, apabila melakukan transaksi dengan nominal besar, maka disarankan menggunakan transaksi nontunai atau via transfer. Selain itu, menghindari melakukan transaksi jual beli pada malam hari.

“Yang tidak kalah penting adalah penukaran uang di pinggir jalan tuh, kan banyak ketika momen Lebaran kayak gini. Kita sarankan jangan menggunakan jasa mereka, siapa tahu jumlahnya tidak pas atau malah terselip uang palsu. Yang rugi tentu saja masyarakat sendiri,” tandasnya. (Bud)

Artikel sebelumnya10 Ribu Lebih Pemudik Asal Jateng Ikut Program Mudik Gratis Dari Pemprov
Artikel selanjutnya1.808 Pemudik Pulang ke Jateng Naik Kereta Gratis