Lebaran, BI Prediksi Inflasi di Jateng Capai 0,4 Persen

Soekowardojo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan sesuai dengan pola histrorisnya, diperkirakan tekanan inflasi pada Mei 2019 masih berlanjut dengan intensitas rendah. Peningkatan inflasi lebih ditekankan pada kelompok bahan makanan dan biaya tarif kebutuhan.

Indeks kelompok volatile food, jelas Soekowardojo, diperkirakan masih meningkat, karena didorong dari risiko melonjaknya harga barang-barang di subsektor daging dan hasil-hasilnya serta subsektor telur, susu dan hasil-hasilnya. Hal ini juga karena pengaruh peningkatan konsumsi masyarakat, menjelang hari besar keagamanaan nasional atau Lebaran.

Menurutnya, kelompok transportasi dan komunikasi juga turut menyumbang laju inflasi di Jateng menjelang Lebaran. Terutama, tarif angkutan udara yang tiketnya masih tinggi jelang hari raya dan juga peningkatan pembelian pulsa handphone.

Soekowardojo menjelaskan, untuk kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi pada masa Lebaran adalah cabai-cabaian, ayam dan juga telur. Hal itu dikarenakan, adanya peningkatan terhadap sejumlah komoditas itu.

“Angka inflasi 0,37 persen atau di bawah 0,4 persen. Itu menurut kami sangat moderat. Pengalaman kita kalau menghadapi Lebaran itu cukup tinggi. Catatan kita di Jawa Tengah itu antara 0,4 persen sampai 0,7 persen, tapi mudah-mudahan ini di bawah 0,4 persen. Ini bisa tercapai, karena pasokan yang tersedia,” kata Soekowardojo baru-baru ini.

Soekowardojo lebih lanjut menjelaskan, pemerintah daerah setempat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah mengambil sejumlah kebijakan dan langkah-langkah strategis untuk mengerem laju inflasi.

“Kami bersama pemerintah tetap konsisten menjaga stabilitas harga, dan memerkuat koordinasi kebijakan antar instansi,” tandasnya. (Bud)