Madu Rambutan Jadi Salah Satu Komoditas Unggulan Desa Ngargoretno

Mutrofin menunjukkan sarang tawon cenara yang berisi madu siap dimakan.

Semarang, Idola 92.6 FM – Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang yang berada di kawasan Bukit Menoreh menyimpan banyak potensi ekonomi unggulan. Selain susu kambing etawa yang terkenal, juga ada produksi madu rambutan. Bahkan, hasil madunya sudah terjual hingga ke Sulawesi.

Ketua Paguyuban Kampung Madu Tegalombo Desa Ngargoretno, Mutrofin mengatakan banyaknya lebah atau tawon yang ada di desanya harus bisa dijadikan sebagai potensi ekonomi. Sehingga, mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar.

Mutrofin menjelaskan, di desanya ada sekira 15 orang yang membudidayakan tawon madu jenis cenara. Budidaya tawon madu cenara ini sudah dilakukan sejak 2016.

Menurutnya, sebelum membudidayakan tawon madu cenara di pekarangan rumah, tawon-tawon madu cenara itu membangun sarangnya di atas pohon.

Dengan banyaknya tawon madu cenara yang dibudidayakan, lanjut Mutrofin, juga mampu mendatangkan wisatawan ke desanya. Sebab, banyak kelompok wisata yang datang dan ingin mencicipi makan madu langsung dari kotak sarangnya.

“Sensasinya asyik kalau makan di sini, dan bisa menyaksikan panennya. Jadi, kepercayaan kita nomor satukan. Misalnya orang yang beli itu percaya madu asli itu harganya mahal, dan kita tidak berani untuk menjual madu yang dikemas. Ini jenis madu rambutan, dan tawonnya dari jenis cerana. Biasanya, tiga bulan baru panen,” kata Mutrofin saat ditemui belum lama ini.

Lebih lanjut Mutrofin menjelaskan, bisnis budidaya tawon madu memang sedikit banyak bergantung dengan cuaca. Jika saat musim hujan, maka produksi madunya akan cukup banyak.

“Kendala lainnya dalam beternak tawon madu cenara adalah tawonnya lari dari kotak, dan membuat sarang baru di atas pohon. Tapi, kalau kita pancing lagi dengan batang pohon kelapa yang dilubangi dan diberi umpan, lebahnya bisa kembali lagi,” jelasnya.

Sementara itu, untuk pemasaran produk madu beserta sarangnya, lanjut Mutrofin, ke wilayah Kabupaten kebumen dan Purwokerto. Bahkan, pihaknya juga memenuhi permintaan sampai ke Sulawesi.

“Penjualannya dengan menggunakan jejaring media sosial, mas. Tapi kami tidak jual madu botolan,” pungkasnya. (bud)