Kementerian Keuangan Pastikan Pasokan Listrik di Karimunjawa Tetap Aman

Inspektur V Inspektorat Jendral Kementerian Keuangan R. Patrick Wahyu bersama VP Subsidi PLN Hidmad Erhansyah meninjau pasokan listrik di Karimunjawa Jepara.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kementerian Keuangan menggelar focus group discussion (FGD) tentang subsidi listrik di Hotel D’Seasons Karimunjawa, belum lama ini. Sebagai pembicara di antaranya adalah Inspektur V Inspektorat Jendral Kementerian Keuangan R. Patrick Wahyu dan VP Subsidi PLN Hidmad Erhansyah.

Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Jepara Mulki Maulana mengatakan saat ini listrik di Karimunjawa, sudah menyala selama 24 jam. Sehingga, bisa dikatakan jika pasokan listrik di Karimunjawa dalam kondisi aman.

“Semisal ada listrik yang padam, itu semata-mata disebabkan gangguan eksternal. Mungkin ada hewan atau tumbuhan yang menyenggol kabel listrik PLN. Selebihnya, kelistrikan di Karimunjawa dalam kondisi aman,” kata Mulki.

Menurutnya, dengan pasokan listrik yang aman ini selama 24 jam memberikan kontribusi pada perekonomian masyarakat setempat. Sebab, secara tidak langsung perputaran roda ekonomi di Karimunjawa juga lancar.

“Fasilitas kesehatan, pendidikan dan infrastruktur lainnya juga turut berkontribusi bagi warga Karimunjawa,” jelasnya.

VP Subsidi PLN Hidmad Erhansyah menambahkan, kinerja PLN yang diaudit badan-badan negara selama ini memberikan andil bagi perusahaan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Inspektur V Inspektorat Jendral Kementerian Keuangan Patrick Wahyu menyatakan, pihaknya mengawasi hampir semua lini kehidupan masyarakat. Termasuk juga listrik.

Listrik yang baik, jelas Patrick, akan meningkatkan iklim usaha di suatu daerah. Tidak terkecuali di pulau-pulau terluar di nusantara.

“Wisata di Karimunjawa ini sangat bagus bagi masyarakat yang gemar snorkeling, atau sekadar menikmati keindahan pantai dan laut. Promosi keindahan Karimunjawa ini perlu lebih ditingkatkan, agar wisatawan lokal maupun mancanegara tau dan tertarik berkunjung. Pasokan listrik yang aman menjadi daya dukungnya,” ujar Patrick.

Oleh karena itu, Patrick menyarankan promilosi wisata digencarkan melalui media maupun booth di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta. (Bud)