Masa Pancaroba, BMKG Minta Warga Waspadai Angin Puting Beliung di Wilayah Pegunungan

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang menjelaskan potensi curah hujan di wilayah Jateng.

Semarang, Idola 92.6 FM – Musim hujan diperkirakan akan mundur pada tahun ini, dan paling awal hujan turun pada Oktober dasarian satu. Namun, dari musim peralihan kemarau ke musim hujan ini yang perlu diwaspadai pada saat pancaroba adalah terjadinya angin kencang atau angin puting beliung.

Kepala BMKG Ahmad Yani, Achadi Subarkah Raharjo mengatakan musim pancaroba sekarang ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya angin kencang atau angin puting beliung. Oleh karenanya, pada musim pancaroba pihaknya akan selalu update terkait cuaca di daerah-rawan kebencanaan.

Achadi menjelaskan, informasi terkini terkait dengan perkiraan cuaca akan terus disampaikan kepada daerah-daerah yang memiliki potensi kebencanaan. Baik angin puting beliung maupun tanah longsor.

Menurutnya, penyampaian informasi yang berkaitan dengan perubahan cuaca akan diberikan per kecamatan. Sehingga, masyarakat bisa mengetahui perkiraan cuaca antara 3-7 hari ke depan.

“Yang perlu diwaspadai, memang nantinya akan ada potensi beberapa daerah yang mempunyai karakteristik lokal terjadi angin puting beliung. Itu yang memang perlu diwaspadai. Insya Allah, kami akan update terus informasi antara 3-7 hari. Kita juga akan sampaikan prakiraan cuaca yang ada di daerah rawan longsor, dan updatenya per kecamatan,” kata Achadi, Jumat (30/8).

Achadi lebih lanjut menjelaskan, dengan memberikan informasi terkini terkait dengan perkiraan cuaca ini akan memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai keadaan sekitarnya. Terutama, saat terjadi hujan deras atau pergerakan angin kencang.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis W Harmoko menambahkan, selain angin kencang potensi lainnya yang perlu diwaspadai adalah hujan lebat disertai petir.

“Cuaca ekstrim sebelum masuk musim hujan, hujan lebat durasi pendek disertai petir dan angin kencang,” ucap Iis.

Diketahui, wilayah Jateng yang akan masuk musim hujan pada pekan pertama Oktober adalah sebagian wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Banyumas dan Purbalingga yang umumnya di pegunungan. Daerah lainnya yang memasuki musim hujan mulai November hingga Desember. Sedangkan puncak musim hujan, terjadi pada Januari sampai Februari 2020. (Bud)

Artikel sebelumnyaGelar Operasi Patuh Candi 2019, Polda Jateng Fokuskan 60 Persen Penindakan
Artikel selanjutnyaPemprov Jateng Siap Buka Kerja Sama Pariwisata Dengan Malaysia