Membaca Pesan Di Balik Kemenangan Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan di Ajang All England 2019

Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan.

Semarang, Idola 92.6 FM – Apresiasi patut diterima Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan yang memperpanjang dominasi ganda putra Indonesia di All England 2019. Gelar dari kejuaraan prestisius yang menjadi mimpi semua pebulu tangkis ini seolah menjadi tanda kelahiran kembali duet “The Daddies” itu.

Gelar yang didapat setelah mengalahkan Aaron Chia/ Soh Wooi Yik (Malaysia) dalam rubber game pada final di Arena Birmingham Inggris Minggu (10/03/2019) lalu itu bukanlah yang pertama bagi mereka. Di tempat yang sama, lima tahun lalu, mereka mendobrak kebuntuan ganda putra Indonesia yang tak menjuarai All England setelah Candra Wijaya/ Sigit Budiarto juara 2003.

Melihat Hendra/ Ahsan kita seolah melihat bahwa kekuatan state of mind begitu luar biasanya. Kekuatan itu, tak sekadar harapan semata. Ia mampu diwujudkan dengan keinginan yang kuat. Kita juga melihat dalam realitas bahwa banyak sekali orang memiliki harapan-harapan namun tak diiringi dengan keinginan-keinginan kuat untuk mewujudkannya. Banyak orang tak memahami bahwa keinginan merupakan kata kerja sedangkan harapan adalah kata sifat yang pasif. Upaya menuju ke sana—upaya untuk mewujudkan keinginan tak semata harapan itu pula yang kita saksikan dari perjuangan Hendra/ Ahsan. Dari Hendra/ Ahsan seolah mengingatkan akan simpul perbedaan antara harapan dan keinginan.

Lantas, nah, dalam konteks pengembangan diri, pesan apa yang bisa kita petik dari Kemenangan Hendra/ Ahsan? Bagaimana membangun mental pemenang dalam diri tiap manusia? Bagaimana pula menjaga energi pemenang dalam setiap diri manusia? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara motivator Andrie Wongso. (Heri CS)

Berikut wawancaranya:

Artikel sebelumnyaMerefleksi Viral Kekerasan di Dunia Pendidikan dan Urgensi Pendidikan Karakter bagi Generasi Muda
Artikel selanjutnyaWagub Minta Dinkop Bisa Beri Pendampingan Pemasaran Produk UMKM Jateng