Merefleksi Viral Kekerasan di Dunia Pendidikan dan Urgensi Pendidikan Karakter bagi Generasi Muda

Semarang, Idola 92.6 FM – Beberapa waktu lalu, publik disuguhi video perilaku kekerasan di lingkungan sekolah yang dilakukan seorang murid di Gresik terhadap gurunya. Berselang beberapa hari kemudian muncul video kekerasan orangtua murid pada seorang tenaga pelaksana.

Kita kemudian bertanya-tanya, apakah kekerasan telah menjadi perilaku yang jamak dalam pendidikan kita? Ataukah ini imbas dari kehidupan masyarakat kita yang sudah akrab dengan perilaku kekerasan/ sehingga melakukan kekerasan tidak lagi mengusik rasa ketidakpantasan? Demikian dikemukakan oleh Sidharta Susila, pemerhati pendidikan, Kota Semarang, dalam opininya di harian Kompas “Horor Kekerasan dalam Pendidikan”, Senin (11/03/2019).

Berbagai pertanyaan yang dikemukakan Sidharta itu memunculkan kekhawatiran. Sebab, generasi muda kita ke depan dihadapkan pada tuntutan dan tantangan pendidikan soft skill yang sebagian besar bertumpu pada karakter, empati, dan kepedulian. Pendidikan karakter begitu penting karena hal itu yang akan menjadi pembeda antara manusia dan robot di era kecerdasan buatan atau AI.

Tema ini begitu relevan kita sodorkan ke publik sebab dunia pendidikan bukan semata persoalan dan tanggung jawab sekolah. Sekolah hanya salah satu wahana pendidikan. Pendidikan sejatinya pada mulanya menjadi tanggung jawab orangtua dalam keluarga. Dalam hal ini, pola asuh pendidikan keluarga sangat memegang peran lebih bagi keberhasilan pendidikan anak.

Lantas, merefleksi viral beberapa Kekerasan dalam lingkungan sekolah, seberapa urgen peningkatan pendidikan karakter bagi peserta didik? Bagaimana pula kita menyikapi berbagai kekerasan itu mengingat pendidikan karakter seperti empati dan peduli yang nantinya menjadi pembeda manusia dan robot? Selain itu, bagaimana pula memunculkan kesadaran pada orangtua bahwa sejatinya salah satu pilar utama pendidikan adalah keluarga? Pertanyaan-pertanyaan itu yang akan kita diskusikan hari ini.

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu pula Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Tukiman Taruno (Pengamat Pendidikan Dari Unika Soegijapranata Semarang), Indra Charismiadji (pengamat pendidikan/ President Director PT Eduspec Indonesia), dan Sisilia (Kepsek SD Mutiara Ibu Purworejo). (Heri CS)

Berikut diskusinya: